Panggonan Wingit: MAKAM MEDANA, LOMBOK UTARA
Makam Medana atau orang biasa mengenalnya makam Papug Dana merupakan salah satu makam yang selalu ramai dikunjungi peziarah dari umat beragama baik Hindu maupun Islam. Tidak hanya itu, para wisatawan domestik maupun mancanegara yang tadinya sekedar ingin menikmati pantai Medana pun tak urung berziarah ke makam keramat…
Makam keramat yang satu ini terbilang unik. Pasalnya, para peziarah tidak hanya umat muslim tapi juga umat Hindu dan umat agama lainnya. Padahal, berdasarakan cerita tutur, makam Medana merupakan jejak atau petilasan seorang waliyullah penyebar agama islam bernama Syeik Wali Dana Takziah. Keberadaan makam Wali Dana Takziah di Desa Medana Kecamatan Tanjung kabupaten Lombok Utara tidak terlepas dari makam keramat lainnya yang ada di Lombok seperti makam Loang Balog, Makam Batulayar, Makam Baturiti, Makam Selaparang dan makam-makam keramat lainnya yang umumnya adalah makam atau petilasan parapenyebar agama Islam. Sayangnya, hingga kini belum ada catatan hasil penelitian ilmiah tentang siapa sebenarnya Syeik Wali Dana Takziah ini.
Menurut Inag Ramlah (70 th), yang menjadi penjaga makam setelah suaminya Lok Nursin wafat, Syeik Wali Dana Takziah adalah seorang penyebar agama Islam dari Bhagdad. Dalam syiar Islam-nya, Syeik Wali Dana lebih cenderung dalam amaliyah hablum minannas walaupun syiar hablum minallah nya tidak ditinggalkan.
Penekanan syiar hablum minallah jelas Inaq Ramlah, Syeik Wali DanaTakziah selalu menekankan bahwa Allah itu tunggal. Allah adalah pemilik alam semesta dan berkuasa atas segala sesuatu yang ada di muka bumi. Penekanan kalimat tauhid ini terus disyiarkan kepada masyarakat sekitar hingga akhir dakwahnya di Lombok.
Sedangakan dalam dakwah hablum minannas nya dan sebagai pengejawantahan atas kekuasaan Allah di muka bumi, Syeik Wali Dana Takziah selalu membantu masyarakat yang sedang dilanda kesulitan materi. Wali Dana tak pernah menolak ketika ada warga yang meminta bantuannya berupa uang atau harta benda lainnya.
“Mereka yang datang meminta bantuan materi kepada Wali Dana selalu diberi entah berupa uang atau binatang ternak. Tak heran, jika kedermawanan Wali Dana kemudian tersebar luas di masyarakat. Hal ini pula yang menyebabkan syiar agarna Islam terus berkembang di wilayah utara Lombok,” terang Inag Ramlah.
Anehnya, kata Inaq Ramlah walau setiap hari Wali Dana selalu membantu masyarakat dengan materi tapi barang-barang yang diberikan kepada masyarakat tak pernah habis. Bisa dikatakan gugur satu tumbuh seribu. “Ini menjadi tanda bahwa Syeik Wali Dana Takziah seorang waliyullah,” tegas Inag Ramlah.
Ternyata, karomah Wali Dana tidak hanya saat beliau masih hidup. Ketika beliau sudah meninggalkan Lombok atau meninggal dunia pun kekeramatannya masih bisa dilihat. Ini dibuktikan banyaknya para peziarah yang datang ke makam atau petilasannya dengan berbagai persoalan terutama berkaitan dengan kesulitan hidup.
Biasanya, mereka yang telah berhasil melewati persoalan hidup setelah berziarah ke makam Wali dana akan datang kembali untuk melaksanakan rowah (syukuran). Seperti ketika penulis mengunjungi Makam Medana beberapa waktu lalu.
Saat itu terlihat rombongan yang tengah santai di berugak usai berziarah. Ketika penulis bertanya tentang tujuannya, mereka menjawab ingin melaksanakan nadzar. Waktu itu, ada salah seorang keluarga peziarah yakni anaknya jatuh sakit. Kemudian keluargbernadzar jika anaknya telah sembuh, ia dan keluarganya akan menggelar rowah (syukuran ) di Makam Medana. Betul saja, setelah beberapa waktu dirawat, anak yang sakit sembuh. “Nggih, tiyang lagi nganteh keluarga yang lain. Mereka sudah jalan dari Tampes menuju kesini (Iya, saya lagi menunggu keluarga yang lain. Mereka sudah jalan dari Tampes menuju kesini -Makam Medana),” ujar Inag Semi (60 th).
Saat sedang berbincang dengan keluarga dari Tampes, terlihat juga empat orang yang datang ke makam Medana. Setelah meminta izin Kepada Inag Ramlah, keempat orang itu langsung menuju makam.
“Sepertinya yang satu itu orang beragama Hindu,” tanya penulis ketika melihat salah seorang dari mereka langsung menggunakan selendang warna kuning dan diikatkan ke pinggangnya sebelum melakukan sembahyangnya. Tepatnya di salah satu sudut makam Medana yang mengarah ke bibir pantai, dimana di bagian sudut itu terdapat patung Dewa Ganesha.
“Betul. Itu orang Hindu. Biasanya sebelum ke makam, mereka sembahyang dulu di sana. Mereka itu orang dari Kodim,” tutur Inag Ramlah sambil menunjuk para peziarah yang baru datang.
Adanya umat Hindu yang berziarah ke makam Medana tidak terlepas dari awal penemuan makam keramat ini. Makam yang diperkirakan sudah berumur 300 tahun ini pertama kali ditemukan oleh umat Hindu yang berada di sekitar Tanjung. Sejak ditemukannya makam, warga sekitar banyak menemui kejadian aneh dan ditemukannya bendabenda pusaka seperti batu, keris atau lainnya. Hingga kini, benda pusaka yang ditemukan di makam Medana, setiap tahunnya akan dimandikan di makam.
Berdasarkan kronologis itu, kemudian banyak orang Hindu yang berziarah ke makam Wali Dana Takziah dengan berbagai hajat. Mereka punya keyakinan layaknya umat Muslim, siapa yang berdoa di makam Medana dengan kesungguhan, hajatnya akan cepat dikabulkan Tuhan Yang Maha Esa.
Padahal secara historis, makam Wali Dana Takziah yang bersebelahan dengan makam anaknya Intan Komala sari adalah seorang penyebar agama Islam. “Inilah bukti bahwa umat Islam itu Rahmatan Lil Alamin (rahmat bagi seluruh alam). Jadi, siapapaun yang berniat baik, silahkan berdoa di makam ini,” tegas Inag Ramlah.
Mengenai sosok Wali Dana Takziah dan Dende Intan Komalasari, Inag Ramlah menjelaskan sosok Wali Dana seperti layaknya seorang ulama dari Timur Tengah berbadan tegap dengan jubah keulamaannya. Sedangkan sosok Dende Intan Komalasari berparas cantik dan berambut panjang. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)