BANYAK FENOMENA ANEH DI BUMI, PERTANDA KIAMAT SUDAH DEKAT?
Berbagai fenomena aneh melanda penjuru dunia. Apa tafsir di balik peristiwa ini? Banyak yang menghubungkannya dengan pertanda datangnya hari kiamat…
Sejalan dengan semakin bertambahnya usia jagat raya, maka sudah seharusnya kita umat manusia cermat melakukan “penafsiran” atas hubungan sebab akibat di jagat raya yang kita diami ini. Barangkali, memang ada kaitannya antara iklim dan kondisi alam semesta, yang sering kali menampakkan fenomena-fenomena aneh di luar nalar, dengan sepak terjang perilaku manusia. Barangkali, ini juga yang disebut sebagai interaksi antara dimensi mikto (manusia) dan dimensi makro (jagat semesta).
Tak bisa dipungkiri, seringkali kita menyaksikan bencana alam berat maupun ringan melanda tanah air, atau melanda belahan dunia lainnya. Tidak sedikit pula korban jiwa dan harta benda yang harus terunggut. Kesemuanya itu telah melarutkan kita pada derita dan sengsara, seraya menyesali tentang berapa banyak sudah darah tertumpah di Bumi Pertiwi ini.
Belum kering rasanya airmata duka tsunami di Aceh dan gempa di Bantul, tiba pula giliran Jawa Barat, Bengkulu, Sumatera Barat, dan sejumlah tempat lainnya yang juga dilanda bencana semisal tanah longsor dan banjir. Semua bencana itu memang telah merusak sendi-sendi kehidupan, meski tentu gaja selalu ada hikmah yang terkandung di dalamnya. Tsunami Aceh, misalnya, telah memberikan hikmah menguatnya persaudaraan di antara rakyat Aceh, sekaligus menjadi tali perigikat yang sangat erat bagi persatuan Bangsa Indonesia secara kesluruhan, serta melahirkan nilai-nilai kemanusiaan baru bahwa bencana adalah fenomena wajar dan bumi yang senantiasa menggeliat dan mengubah wajahnya dari zaman ke zaman. Tetapi ada pula yang melihat dari kacamata spiritual, bahwa Tuhan sedang murka oleh ulah manusia yang selalu berbuat dosa.
Tak ketinggalan, ada yang menterjemahkan bencana secara metafisis, seraya mengatakan bahwa hubungan alam dengan manusia sudah tidak harmonis lagi. Di samping itu tentu masih banyak lagi perspektif manusia dengan tafsimya sendiri-sendiri.
Jagat raya yang telah tua dan renta ini memang tak ubahnya seperti seorang kakek yang sudah sangat sepuh. Ia mulai sering sakit-sakitan, dan sering pula berulah yang aneh-aneh. Sang kakek mungkin ingin memberikan isyarat bahwa hidupnya akan segera berakhir (kiamat?).
Alam kini seolah telah berada dalam kondisi batin pada level terendah. Karena itulah sikap amarah, angkara murka, dendam, dan berbagai sifat negatif lainnya ia lepaskan. Hal ini berakibat pada situasi “panas” yang melanda dimensi mikro manusia yang kian meningkat. Apa yang terjadi kemudian adalah menjelmanya pola negatif pada diri manusia. Hedonisme (memberhalakan materi) menjadi acuan, sikap curang dan khianat, serta berbagai kejahatan, menjadi bagian yang nampak begitu nyata dalam kehidupan manusia dewasa ini. Sebagai imbasnya, dimensi makro alam semesta meresponnya dengan perubahan iklim yang tak lagi bersahabat, sehingga menciptakan bencana, dan berbagai kebringasan alam lainnya.
Terlepas dari berbagai pemaknaan tersebut di atas, perlulah kiranya kita merenung melalui mata batin untuk menerawang eksistensi kemanusiaan kita di tengah-tengah jagat semesta. Cobalah lihat bola dunia (Globe), dimana posisi kita berada? Atau cobalah kita berkhayal seolaholah sedang terbang ke luar angkasa dan melihat bumi secara utuh bulat. Apa kesan yang dapat kita tangkap dari penerawangan tersebut?
Barangkaii ada kesan betapa sangat kecilnya kita di dalam semesta yang tanpa batas dan tidak terjangkau ini. Bagaimana mungkin Kita dapat memahami jagat semesta yang demikian agungnya dengan hanya mengandalkan kapasitas otak yang hanya sebesar kepalan tangan?
Bagi kita yang percaya bahwa Tuhan itu ada sebagai pencipta dan penguasa mutlak, tentunya kita tidak akan menggunakan akal dan logika untuk menyelami rahasia Illahi, karena sudah pasti akan menjadi sesuatu yang irasional, tak terjangkau nalar.
Dengan melihat ketidakterbatasan jagat raya, maka bencana mungkin hanyalah sebuah riak kecil dalam dinamika makrokosmos, namun menjadi masalah yang teramat besar dalam dunia mikrokosmos manusia. Ini karena manusia memarg hidup dalam dimensi kecil ini. Hal ini dapat memberi makna bahwa betapa amat lemah dan tak berdayanya manusia di tengah kerumitan struktur alam semesta, sehingga jika terjadi pergeseran kulit bumi sedikit saja (gempa pumi), maka manusia menjadi “bukan apa-apa” dan “bukan siapa-siapa.”
Dalam tulisan terdahulu, saya mengulas mengenai fenomena kelahiran bayi-bayi raksasa yang ternyata teramat sering terjadi di Bumi Nusantara yang kita cintai ini. Dalam tulisan tersebut saya menggambarkan hasil telaah mengenai prespektif dunia gaib, bahwa rentetan peristiwa kelahiran bayi Taksasa yang terjadi sedemikian sering, bisa jadi merupakan suatu fenomena keanehan dunia, yang amat mungkin merupakan pertanda akan datangnya suatu bencana. Sekaitan tulisan tersebut, saya memang meyakini telah mendapatkan ilham, iluminasi (penerangan) atau inspirasi dari sisi Tuhan. Bukanlah maksud saya ingin menekankan bahwa hal tersebut sepenuhnya benar, Sebab kebenaran sejati hanyalah milik Allah SWT, namun yang penting bagi saya adalah menyampaikan apa yang saya peroleh lewat prespektif gaib kepada siapa saja yang sudi untuk melakukan perunungan batin.
Memang, banjir terjadi di mana-mana, tanah longsor, bahkan gempa 7,5 skala Richter melanda kepulauan Simeulu dan sekitarnya. Sama seperti yang saya ulas dalam tulisan mengenai kelahiran bayi-bayi raksasa, tentu saja kita semuanya samasama tak berharap bencana akan terus melanda umat manusia, khususnya rakyat negeri tercinta ini. Namun, dalam bahasa iluminasi yang saya peroleh, bencana besar itu akan kembali datang. Kapan waktunya, tak seorang pun tahu. Yang pasti, kita harus senantiasa meningkatkan ketakwaan, sebab kematian karena sebab apapun bagi mereka yang takwa bukanlah tragedi yang harus ditangisi. Ini adalah cara Tuhan untuk memberikan nikmatNya.
Tak pula bisa kita mungkiri, tafsir tentang munculnya berbagai peristiwa aneh di belahan muka bumi ini memang selalu dikaitkan dengan datangnya kiamat yang diyakini sudah , semakin dekat. Suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju, tafsir ini barangkali memang sebuah keniscayaan yang harus kita percaya, atau paling tidak menjadi bahan renungan, agar hati kita terketuk untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Marilah kita camkan secara mendalam dengan hati yang jernih, suatu riwayat yang mengisahkan tentang pertanyaan seorang sahabat kepada Nabi Muhammad SAW. Disebutkan, ada seorang sahabat yang bertanya, kapan kiamat itu datang? Maka, Rasulullah SAW menjawabnya dengan menunjukkan jari tengah dan jari telunjuknya. Kita tahu, kedua jari ini berdasarkan ukurannya memiliki perbedaan yang sangat sedikit dibandingkan dengan ruas jari lainnya. Artinya, betapa dekatnya kiamat itu, sehingga disebutkan bahwa dunia ini memang sudah di ambang senja.
Lewat sajian ini, saya coba mengutipkan beberapa peristiwa aneh di penjuru dunia yang cukuo mengundang perhatian, yakni:
1. Fenomena “Relimpago del Catatumbo” atau “Petir Catatumbo”.
Ini merupakan suatu fenomena alam yang aneh. Lokasinya di mulut sungai Catatumbo di Danau Maracaibo (Venezuela). Feneomena ini berwujud halilintar atau petir di langnt yang tingginya lebih dan 5 kilometer dan terjadi selama 140 hingga 160 di malammalam dalam setahun, 10 jam dalam satu malam, dan sebanyak 280 kah perjamnya. Badai yang hampir permanen ini terjadi di atas dataran tanah rawa dimana alwan sungai Catatumbo mengisi danau Maracaibo. Fenomena ini diperkirakan merupakan pembentuk tunggal terbesar lapisan ozone di bumi, melihat intensitas dan frekuensinya yang tinggi.
2. Hujan ikan di Honduran Folklore.
Fenomena ini erjadi di Departamento de Yo1o antara bulan-bulan Mej dan Jub. Para saksi menyatakan fenomena ini dimulai dengan munculnya awan hitam di langit yang diikuti oleh petir, angin kuat, dan hujan lebat selama 2 hingga 3 jam. Saat hujan berhenti itulah, ratusan ikan yang masih hidup dapat ditemukan di atas tanah. Orang-orang akan mulai memungutinya dan memasaknya di rumah. Sejak 1998 festival yang diberi nama “Festival de Ja Lluvia de Peces” atau “Raim of Fish Festival” dirayakan tiap tahunnya di kota Yoro, Honduras.
3. Hujan Darah di India.
Dari tanggal 25 Juli hingga 23 Sepetember 2001, secara sporadis hujan merah turun di Kerala, India Selatan. Hujan berwarna merah, menodai pakaian orang-orang dengan warna yang mirip darah. Warna hujan lain seperti kuning, hijau, dan hitam juga pernah dilaporkan terjadi. Awalnya fenomena ini diduga ada hubungannya dengan meteor jatuh, tetapi dari studi yang dilakukan oleh Pemerintah India menemukan bahwa hujan berwarna ini disebabkan oleh spora-spora yang berterbangan dari alga lokal yang subur.
4. Pelangi Api.
Fenomena di atmosfer yang dikenal sebagai sebuah busur circumhorizon atau “Pelangi Api”, terlihat saat matahari sedang tinggi di langit, dan cahayanya menembus melalui awan-awan tinggi citus yang sangat terang yang terbentuk dari kristal-kristal heksagonal. Sinar matahari yang memasuki permukaan vertikal kristal-kristal dan meninggalkannya melalui permukaan bawahnya dibiaskan dan dipisahkan menjadi awan warna-warna yang bisa dilihat. Saat kristal-kristal di awan-awan cirrus itu secara optimal, hasilnya memperlihatkan suatu spektrum brilian dari warna-warna sebuah pelangi. Inilah yang disebut Pelangi Api.
Sebagian orang percaya kalau fenomena-fenomena aneh di atas itu pertanda kiamat sudah dekat. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)