Kisah Kyai Pamungkas:
ARWAH KORBAN KECELAKAAN

Kuliah Kerja Nyata yang saya lakukan bersama tiga teman saya sudah memasuki hari keduabelas. Saya sudah agak banyak mengenal warga kampung tempat saya KKN. Kampung itu berada di perbukitan. Dan, tempat tinggalku sementara ini berada di tebing agak tinggi yang di bawahnya ada jalan penghubung antar kabupaten.

 

Jalan itu cukup ramai, terutama sewaktu pagi hari, di mana orang-orang berangkat bekerja ke kota dan anak-anak sekolah berangkat sekolah ke kota kecamatan. Di sana tidak ada angkutan umum mereka menggunakan kendaraan pribadi berupa sepeda motor. Selain pagi hari, jalan itu cukuplah lengang.

 

Hari itu hari Jumat. Saya masih ingat benar saat kejadian yang belum bisa saya lupakan sampai sekarang. Siang itu, sehabis sholat Jumat, warga kampung digegerkan berita kecelakaan yang menewaskan salah satu warga kampung yang rumahnya berada di belakang rumah yang saya tinggali.

 

Dari cerita yang saya dengar sebelum almarhum kecelakaan, malamnya almarhum berpesan sama istrinya kalau nanti setelah sholat Jumat minta dibelikan kembang 7 rupa dan mewakafkan sebagian hartanya ke masjid dan anak anak yatim. Paginya, istri almarhum menuruti permintaan suaminya. Sebelum istrinya pergi ke pasar untuk membeli kembang tujuh rupa, almarhum minta ijin mau pergi ke daerah Purworejo dan minta dijemput saat pulang.

 

Saat itu saya sedang duduk depan rumah, ada dua orang bapak bapak yang menanyakan nama dan alamat. Lalu, salah satu bapak itu bilang kalau dia mau menyampaikan kabar duka kepada keluarga yang dimaksud.

 

Kebetulan saya mengenal nama yang dimaksud. Kemudian saya antar bapak itu ke rumah yang tertera di alamat. Sesampainya di rumah itu, ke dua bapak itu bilang bahwa ada sebuah kecelakaan di jalan antara Wonosobo ke Purworeja. Kemudian warga kampung beramai-ramai mendatangi lokasi kejadian.

 

Sesampainya kami di sana, sangat terkejut ketakutan melihat parahnya kondisi korban yang sudah tidak utuh lagi. Dari pinggang sampai kepala hancur remuk, semua organ isi perut keluar. Saya beserta keluarga korban memunguti daging dan organ lainnya yang masih ada di aspal dan dikumpulkan di kantong plastik.

 

Saat kami membawa jenazah pun sangat kesulitan karena badan almarhum tidak dapat diangkat semua disebabkan oleh remuknya tulang punggung dan dada. Akhirnya, jenazah itu dibungkus pakai kantong sampah yang besar. Saat kami tanya warga sekitar yang melihat kejadian itu, mereka menjelaskan bahwa korban terlindas oleh truk yang yang kehilangan kendali.

 

Setelah kami mendengar penjelasan dari warga sekitar, kami langsung membawa pulang menggunakan mobil pick up ke rumah duka. Sesampainya di rumah, korban pun tidak dapat dimandikan karena kondisi badan yang nyaris hancur. Plastik yang dipakai untuk membungkus badannya juga tidak dilepas.

 

Saat melakukan pemakaman juga mengalami kesulitan. Jadi, proses pemakaman tidak seperti yang biasa dilakukan. Anehnya saat pemakaman itu berlangsung, tanah yang tadi digali tidak cukup untuk menimbun, terpaksa juga mengambil tanah dari ujung pemakaman untuk menambahkan.

 

Pada malam harinya, orang-orang yang menguburkan almarhum mengaku didatangi arwah almarhum. Ia bilang kepada mereka bahwa masih ada organ tubuhnya yang belum ketemu. Selang dua malam dari pemakaman itu, saat saya bersama tiga teman saya bergadang sampai larut, kami berempat sedang bakar ikan yang kami jaring dari sungai besar di sekitar lokasi KKN.

 

Tiba-tiba kami dikejutkan oleh suara orang menangis. Lama kami perhatikan ternyata suara itu

 

seperti suara bapak-bapak. Tapi kami masih tetep cuek dan masa bodoh tidak mempedulikan.

 

Di saat Hakim dan Rahmat mencari warung untuk membeli rokok, dari kejauhan mereka melihat seperti ada orang yang sedang duduk di teras depan rumah almarhum. Tetapi mereka masih biasa dan tidak berpikiran bahwa yang mereka lihat adalah hantu.

 

Sekembalinya, mereka langsung menceritakan tentang yang mereka lihat di depan rumah almarhum. Kira-kira berselang satu jam kami mendengar suara orang dengan suara parau.

 

“Mana mata saya? Tolong carikan mata saya!”

 

“Mana mata saya? Tolong carikan mata saya!”

 

“Mana mata saya? Tolong carikan mata saya!”

 

Suara orang itu berkali-kali kami dengar. Tetapi kami masih belum mempedulikan. Sampai akhirnya, saya dan Hakim melihat ke jalan bawah ada orang berjalan tapi cuma sebatas pinggang ke bawah.

 

Setelah saya perhatikan ternyata dari bagian pinggang ke atas menjuntai lemas ke bawah. Seperti badan tanpa tulang. Bukan cuma itu, semua isi perut menempel ke tanah. Langsung saja kami lari dan masuk ke dalam rumah. Sampai pagi kami tidak bisa tidur.

 

Kejadian seperti itu hampir setiap malam ada orang melihat. Bahkan kampung itu kalau malam hari sepi sekali. Tidak ada orang yang berani begadang.

 

Sesepuh kampung itu juga pernah melihat, mendengar suara yang sama seperti saya dan teman teman saya dengar. Akhirnya, dari saran sesepuh itu, kami warga kampung beramai-ramai mendatangi tempat di mana almarhum kecelakaan. Kami ke sana untuk mencari organ tubuh yang masih tertinggal di lokasi.

 

Satu hari, dua hari, sampai hampir seminggu kami belum menemukan di mana mata almarhum itu berada. Saat pencarian di hari ke delapan, ada salah Satu di antara kami yang tiba-tiba pingsan dan bilang, “Di dekat saluran air ada pohon jati.” Kami semua berpikir mungkin itu adalah tanda di mana mata itu berada.

 

Sebagian warga yang ikut membantu langsung mencari di tempat yang dimaksud tadi. Tapi belum juga menemui hasil. Dua hari kemudian kami baru dapat menemukan organ tubuh yang selalu diucapkan almarhum itu. Setelah itu kami langsung menguburkan beserta daging yang dapat kami kumpulkan di kantong plastik. Setelah itu, warga kampung tidak pernah lagi melihat penampakan almarhum.

 

Peristiwa mengerikan itu adalah pengalaman saya sewaktu KKN dan masih terngiang di telinga saya sampai sekarang. Untungnya, saya cuma ditemui sekali. Beberapa orang kampung kabarnya pernah ditemui berkali-kali. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)