Kisah Kyai Pamungkas:
BERTARUNG MELAWAN TELUH

Peristiwa aneh dan sekaligus menyeramkan ini terjadi di salah satu perusahaan jasa transportasi taksi tempatku bekerja yang terletak di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Karena, tiap waktu mendekati pukul 02.00, selalu saja terjadi 3 atau 4 kali pelemparan misterius. Dan jika tidak kaca, maka badan kendaraanlah yang menjadi sasarannya. Sungguh tak terbayangkan, berapa besar kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaanku. Dan anehnya, walau telah diadakan musyawarah dengan pemuka masyarakat setempat, atau bahkan menyelidiki siapa pelakunya, tetapi hasilnya tetap saja sama. Nihil! Buktinya, tiap malam, pelemparan terus saja terjadi. Akhirnya, pihak perusahaan mengajak kami bermusyawarah guna mencari jalan ke luar yang paling tepat untuk mengatasi teror misterius tersebut. Dan atas permintaan tulus dari pimpinan perusahaan serta beberapa teman dekat, aku pun ditunjuk untuk mencoba menangkal teror tersebut. Aku pun menyanggupinya. Kala itu, selepas tengah malam, kulirik arloji telah menunjukkan waktu hampir pukul 02.00. Dan seperti pada malam-malam yang lalu, kini, aku ditemani oleh beberapa teman yang dapat kuandalkan keberaniannya. Mereka langsung kubagi menjadi dua rombongan. Rombongan yang pertama sengaja kutempatkan di luar, untuk mengetahui dan sekaligus menangkap si pelaku. Sedangkan sisanya berada di dalam. Di areal lapangan parkir perusahaan.

 

Tak perlu tama kami menanti, tiba-tiba, terdengar bunyi “pyar” yang memecah keheningan malam. Satu kaca depan taksi yang terparkir di lapangan langsung pecah terkena lemparan kelereng. Dan tak lama kemudian, bahkan masih dalam hitungan detik, terdengar bunyi lain akibat dari lemparan kelereng yang mengenai badan mobil.

 

Setelah dirasa aman, kami pun langsung bergerak. Yang berada di dalam langsung mencari kelereng dan sekaligus memperhatikan taksi mana yang menjadi korban, sedangkan yang di luar berusaha untuk mencari si pelempar dan jika mungkin menangkapnya. Tak lama kemudian, teman-teman yang berada di luar langsung melaporkan, jangankan menemukan si pelempar, jejaknya saja tak mereka temukan. Raib bak di telan bumi.

 

Karena tak ingin teror itu berkepanjangan, maka aku pun memutuskan untuk menggunakan cara tirakat bathin. Dan setelah menjalankan puasa sunnah selama 3 hari, pada malam terakhir, aku pun mendirikan shalat Tahajud untuk bermunajat kepada Allah guna meminta petunjuk. Selepas menjalankan shalat Tahajud dan guna mendapatkan petunjuk yang tepat, aku pun mulai membaca do’a dan diteruskan dengan wirid untuk melakukan penerawangan. Kini, tangan kananku bergerak dengan pasti menghitung biji-biji tasbih, sementara di tangan kiriku, tergenggam kelereng yang ku temukan kemarin. Di dalam keheningan malam serta gelapnya kamar, kupusatkan konsentrasiku pada satu titik. Sementara bathinku tak pernah lepas dari menyebut Asma Allah.

 

Tak berapa lama kemudian, kini aku seakan memasuki sebuah lorong gelap yang panjang. Dan tiba-tiba, aku dikejutkan dengan datangnya bola api yang entah kenapa langsung menyerangku. Tetapi, serangan yang datang bertubi-tubi dan seolah ingin melumatkanku itu tak pernah berhasil. Bola api yang menyala itu selalu terpental! karena membentur cahaya putih yang menyelimuti seluruh tubuhku. Inilah salah satu bukti dari kekuatan Asma Allah. Karena ulah bola api itu sudah maka aku pun memutuskan untuk segera menghentikannya.

 

Ku tekadkan untuk melepaskan ajian, Rajah Kalacakra Cakraningrat, Suatu ajian pamungkas untuk menghancurkan berbagai serangan gaib, yang belum pernah ku pergunakan sama sekali. Dalam keadaan hening, langsung kutarik nafas dalam-dalam sambil merapal ajian itu sehingga ke dua telapak tanganku terasa panas dan bergetar. Dan pada saat yang tepat, kekuatan yang sudah terkumpul pada ke dua telapak tangan langsung ku lontarkan ke arah bola api. Jelas-jelas kulihat, bola api itu hancur berantakan, seiring dengan aku tersadar dari tafakurku. Aku benar-benar terkejut, ternyata, sekali ini aku harus berhadapan dengan seseorang yang memiliki ilmu teluh Brajageni tingkat tinggi. Buktinya, ia mampu memadamkan atau menghidupkan api dari benda yang dikirimkannya.

 

Selain itu aku juga sadar, rupa-rupanya, ada suatu kekuatan gaib yang sengaja menghalangi dan mengganggu saat aku melakukan penerawangan.

 

Agaknya, teror ini memang sengaja dilakukan untuk menghentikan segala apa yang tengah kulakukan. Maksudnya tak lain, untuk menggagalkan segala usahaku atau mungkin agar kedoknya tidak terbuka. Aku yakin, pelakunya pasti bukan orang sembarangan. Dan aku harus selalu waspada.

 

Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, keesokan paginya, aku langsung menanam pagar gaib di empat penjuru kantor. Dan malamnya, aku benar-benar telah siap untuk menghadapi teror misterius yang akan terjadi. Alhamdulillah, malamnya, ke 4 butir kelereng gaib kiriman itu tak ada satu pun yang berhasil menjebol benteng gaib yang kutanam. Bahkan, kelereng gaib kiriman itu nyasar ke rumah penduduk yang terletak di belakang kantor. Karena tak pernah berhasil menjebol benteng gaib yang kutanam, si pelempar misterius itu menghentikan kegiatannya. Tetapi seminggu kemudian, si pelempar misterius itu kembali melakukan aksinya. Kali ini, tepat pukul 17.00, Kembali lemparan gaib itu nyasar ke lapangan Volley yang terletak di sebelah kiri areal parkir taksi. Akibatnya, salah seorang pemain yang terkena harus mendapatkan perawatan yang serius di salah satu Rumah Sakit. Damn biaya perawatannya menjadi tanggungjawab penuh perusahaan.

 

Waktu terus berlalu. Dan sudah sebulan pelemparan gaib tak pernah terjadi lagi. Aku tak menyangka, ternyata si pelempar misterius itu masih pen saran, Agaknya ia menunggu waktu ya tepat atau kelengahan kami. Dan pada suatu malam Jum’at, kurang lebih pukul 01.00, tampak sekelebat bola melayang ke arah kantor. Kebetulan malam itu aku memang sedang lemt untuk menyelesaikan beberapa lapoi keuangan yang pada keesokan pagir harus di serahkan kepada pimpin: Melihat kejadian itu, dengan cepat langsung ke luar ruangan. Dan bola api itu tinggal berjarak beberapa meter dari tempatku berdiri, kembali rapalkan Rajah Kalacakra Cakraning, Seketika, suasana langsung berut menjadi hening. Bahkan, angin pun olah enggan untuk bertiup, malaikat maut seolah sedang berdendang m jemput kematian. Dengan kecepa yang fantastik, bola api itu Iangsung menyerangku. Alhamdulillah, bola yang kala itu telah terbungkus oleh kekuatan tak kasat mata berkat yang kurapaikan.

 

Dan sejak kejadian itu, setiap malam berturut-turut, kembali api misterius menyerang diriku, untung, Allah masih melindungiku, serangan itu selalu kandas dan tak pernah membuahkan hasil. Aku yakin, ini pasti perbuatan seseorang yang tak ingin perusahaan taksi dimana kubekerja berjalan sebagaimana mestinya. Hikmah yang dapat kupetik dari kejadian ini adalah segala perbuatan jahat akhirnya pasti dapat dikalahkan selama mendapatkan ridho dari-Nya. Dari itu, tiap malam aku selalu berdo’a kepada Allah agar orang tersebut segera sadar atas segala kesalahannya dan mau taubat kepada Sang Maha Pencipta. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)