Kisah Kyai Pamungkas:
EFEK PEMILU, ANGGOTA DPR JADI KORBAN SANTET

Kejadian ini menimpa AS, anggota DPRD Kabupaten Kota B, periode 1999-2004.

Di antara sekian banyak tugas DPRD Kabupaten, salah satunya adalah menyelenggarakan pemilihan bupati dan wakil bupati untuk periode lima tahunan, Selama proses pemilihan kepala daerah berlangsung, tidak kurang dari sepuluh tahap yang harus dilakukan. Mulai dari penjaringan bakal calon, penetapan calon, penilaian visi dan misi, prosesi pemilihan hingga pelantikan calon terpilih. Sebagai anggota dewan, tentu saja akupun ikut terlibat dalam proses tersebut. Namun, siapa sangka karena keterlibatanku secara aktif dalam hajatan politik masyarakat di daerahku tersebut nyawaku nyaris terenggut.

 

Kejadiannya sendiri bermula ketika beberapa waktu lalu, suhu politik di daerahku semakin meningkat. Hal ini berkaitan dengan akan dilangsungkannya tahapan pemilihan bupati yang diawali dari penjaringan para bakal calon. Rupanya di era otonomi daerah saat ini, jabatan bupati begitu menarik banyak orang. Terbukti dalam waktu singkat sekitar.delapan puluh lembar formulir pendaftaran telah habis dipesan mereka yang berminat menduduki jabatan tersebut.

 

Seiring dengan itu pula, sejumlah orang baik yang mengaku sebagai utusan maupun yang datang sendiri, mulai melakukan lobi terhadap para anggota dewan. Di antara tamu yang datang itu, ada yang mengaku sekedar bersilaturahmi dan ada pula yang secara terang-terangan meminta dukungan untuk menjadi bupati.

 

Sesuai dengan amanat yang kupegang sebagai wakil rakyat, kepada mereka baik yang datang langsung ataupun melalui telepon, aku sampaikan bahwa aku sangat menghargai keinginan mereka untuk menjadi bupati. Namun, karena semuanya sudah ditentukan melalui prosedur yang baku, alangkah baiknya bila prosedur baku tersebut diikuti dari awal hingga akhir. Aku berprinsip, siapapun yang kelak terpilih selama melalui proses yang benar, tentu tidak hanya didukung kalangan dewan, melainkan lapisan masyarakat.

 

Entah karena merasa tidak berhasil mempengaruhi sikapku atau merasa kecewa dengan jawabanku, tidak sedikit mereka yang kemudian bersikap tidak simpatik. Namun demikian, ada pula yang justru bersikap ramah dan menghargai pendapatku. Terhadap sikap yang ditunjukkan mereka yang berminat menjadi bupati tersebut, terus terang aku tidak merasa menyesal. Toh, ini sudah menjadi resiko yang harus kuhadapi sebagai wakil rakyat.

 

Tapi, mungkin karena keteguhanku memegang prinsip sebagai pengemban amanat rakyat, sebuah peristiwa dramatis tiba-tiba menimpaku. Kejadiannya bermula ketika pulang dari kantor, aku merasakan kelainan. Aku hanya mengira hal itu terjadi karena secara fisik merasa lelah setelah menerima banyak tamu yang datang dengan berbagai keperluan. Aku berpikir hanya dengan obat-obat kesehatan yang dijual bebas, kondisi fisikku akan pulih seperti sedia kala.

 

Ternyata dugaanku meleset. Meski telah meminum obat, kondisi badanku justru semakin lerhah. Yang lebih parah, daya ingatku tiba-tiba menurun secara drastis dan nyaris tak berfungsi lagi. Karena kondisiku yang tiba-tiba menjadi mengkhawatirkan itu, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk memeriksakan penyakitku ke salah seorang dokter ahli penyakit dalam salah satu rumah sakit ternama di Jawa Barat.

 

Anehnya, setelah menjalani semua pemeriksaan, dokter yang memeriksaku menyimpulkan tidak ada penyakit yang bersarang di tubuhku. Padahal, ketika itu justru aku merasa kelainan di tubuhku tersebut semakin menghebat. Secara fisik, kondisi badankupun menjadi lebih menurun. Karena tidak ada perubahan, pihak keluarga kemudian membawaku ke rumah sakit yang memiliki peralatan lebih canggih. Namun, seperti hasil pemeriksaan semula, dokter yang memeriksaku juga memiliki kesimpulan yang sama. Tidak ada penyakit yang menyerang tubuhku.

 

Untungnya, di tengah kegalauan itu, salah seorang rekan sejawatku sesama anggota dewan, menyarankan agar aku berobat ke orang pintar.

 

“Bila menilik gejalanya, sepertinya penyakitmu itu bukan penyakit biasa,” ujar temanku waktu itu.

 

“Maksudmu?” tanyaku penasaran.

 

“Bisa jadi ada orang yang tidak menyukai perilakumu selama ini, lalu memperdayaimu dengan mengirimkan penyakit,” jawabnya tandas.

 

“Kok kamu bisa sampai pada kesimpulan seperti itu?” ,

 

“Kalau penyakit biasa, mungkin dokter sudah bisa mendeteksinya. Tapi buktinya, dokter dengan peralatan canggihpun tidak mampu menanganinya. Bukankah ini sebuah keganjilan?”

 

Mendengar kalimat yang baru saja diucapkannya itu, dengan susah payah pikiranku menerawang jauh. Apakah ucapan temanku itu benar?

 

“Jadi, apa yang harus kulakukan sekarang?” tanyaku setelah berpikir sejenak.

 

“Kalau kamu mau, aku bersedia mengantarmu ke rumah paranormal kenalanku. Siapa tahu dia bisa menyembuhkan,” jawab temanku.

 

Karena aku sendiri ingin segera sembuh dari penyakit yang telah meluluhkanku, tidak ada pilihan lain selain menerima tawarannya tersebut.

 

Akhirnya, sekitar jam setengah dua belas siang, hari Selasa tanggal 9 April itu, kami berangkat menuju tempat paranormal seperti ditunjukkan temanku. Rumah paranormal itu terletak di Condet, Jakarta Timur. Setelah menuturkan keperluanku, sang paranormal tersebut kemudian mulai melakukan prosesi ritual untuk menyatukan kekuatan batinnya.

 

Ketika paranormal tersebut telah melakukan ritual, suasana mistis seolah begitu melingkupi sekitar kawasan itu. Tak urung, aku yang sebelumnya nyaris tak pernah berhubungan dengan dunia supranatural! harus mengakui keadaan tersebut. Hingga kemudian, kulihat gerakan tangan sang paranormal seperti naik turun seolah tengah melawan arus kekuatan yang sangat besar. Bahkan, tidak hanya itu saja. Ia pun seperti tengah mengerahkan seluruh tenaganya. Kulihat butir-butir peluh mulai membasahi tubuh serta wajahnya.

 

Kami yang menyaksikan peristiwa itu terus terang merasa cemas. Apalagi ketika kami mendengar suara menggelegar seperti bunyi ledakan di luar rumah. Untungnya, suasana mencekam tersebut tidak berlangsung lama. Karena pada saat yang bersamaan, sang paranormal itu pun mulai membuka matanya dan tersenyum ramah kepada kami.

 

“Hmh, Alhamdulillah, kekuatan jahat itu bisa kita usir,” ujar paranormal itu dengan nafas yang tampak masih memburu.

 

“Kekuatan jahat apa, Pak Kyai?” salah seorang di antara kami memberanikan diri bertanya.

 

“Kekuatan setan yang dikirim seseorang yang bermaksud mencelakakan,” jawab paranormal yang dipanggil Pak Kyai Pamungkas itu menjelaskan.

 

Sebelum kami menyusulnya dengan pertanyaan lain, paranormal Itu tiba-tiba membuka genggaman tangannya. “Inilah kiriman orang yang bermaksud jahat itu.”

 

Mendengar ucapan paranormal itu, kamipun mengarahkan pandangan pada benda-benda yang saat itu tengah digenggamnya. . “Tiga buah paku Ini menancap di kepala. Sedang Patil Sembilang (sejenis ikan lele laut) ditanam di punggung Bapak,” ujarnya seraya mengarahkan pandangannya kepadaku.

 

“Jadi, paku dan patil sembilang ini kiriman dari orang yang bermaksud mencelakakan saya, Pak Kyai Pamungkas?” tanyaku tiba-tiba menjadi penasaran.

 

Paranormal itu hanya mengangguk.

 

“Tapi, sudahlah. Kita tidak perlu mengetahui siapa orang yang bermaksud mencelakakan tersebut. Biarlah hanya Allah saja yang akan mengganjarnya,” ujar paranormal itu menasehatiku.

 

Dinasehati seperti itu, aku yang semula merasa kesal dan dendam, tiba-tiba seperti mendapat daya pencerahan batin yang bersih. Hingga tidak terasa kalau kelainan yang terdapat di tubuhku tersebut kini sudah menjadi hilang seketika. Kondisi badanku kembali pulih.

 

Untuk sekedar menghilangkan rasa penasaranku, paranormal itu menjelaskan bahwa penyakit yang kuderita itu terkait dengan prosesi pemilihan bupati di daerahku. Mungkin salah seorang di antara yang berniat menjadi bupati itu merasa kecewa engan Sikapku selama Ini.

 

“Tapi, sudahlah kita tidak perlu tahu siapa pelakunya, Kelak Allah akan menunjukkan kepada kita bahwa perbuatan Itu termasuk yang tidak disukai-Nya,” paranormal itu panjang lebar menasehatiku.

 

Kini berangkat dari pengalaman itu, aku harus lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. Selain itu, aku juga berusaha untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan. Seperti kata paranormal itu, berperilaku baik dan mendekatkan diri kepada-Nya, akan mengurangi kejadian serupa. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)