Kisah kyai Pamungkas:

HANTU PENGHUNI GEDUNG UI CIKINI

Salah satu bukti keangkeran di gedung tua peninggalan Belanda tersebut masih sering muncul makhluk halus yang diyakini sebagai arwah Meneer van Willem, seorang sarjana Belanda yang pernah bertempat tinggal dan bekerja di gedung tersebut, sebagai peneliti. Joko (26) yang sudah enam tahun bekerja di bagian tata usaha, mengakui kalalu selama ini dirinya sudah beberapa kali mengalami hal-hal ganjil terutama sewaktu menginap di salah satu gedung. Suatu malam, warga Sawangan, Depok, Jawa Barat ini terpaksa menginap di gedung depan, karena ketinggalan kereta rel listrik. Menjelang tengah malam, dia mendengar ada yang mengambil air minum dari dispenser. Dia tidak melihat siapa-siapa karena ruangan ukuran 5 x 5 meter itu gelap sebab lampunya sengaja dimatikan kalau tidur. Tapi seingatnya hanya dia sendiri yang berada di ruangan yang terkunci dari dalam tersebut.

 

Tidak mau pusing dengan kejadian ganjil itu, Joko pun mencoba untuk memejamkan mata kembali. Namun beberapa saat kemudian, dalam suasana ruangan yang gelap itu, dia merasakan ada tubuh yang menindihnya. Dengan nafas terengah-engah, sarjana lulusan UT ini bangun dan menyalakan lampu.

 

“Karena yakin diganggu makhluk halus penunggu gedung, saya pun berbicara keras-keras, supaya makhluk itu kembali ke alamnya, dan jangan mengganggu manusia yang berada di alam lain. Setelah itu, saya dapat tidur

 

tenang sebab gangguan itu tidak muncul lagi sampai pagi,” kenang Joko.

 

Suatu malam lainnya, Joko kembali ketinggalan KRL terakhir. Mau tak mau dia harus menginap kembali di gedung tersebut. Tapi karena pernah diganggu di gedung depan, ja pun sengaja memilih gedung sebelahnya. Menjelang jam sembilan malam, ketika ia menyapu ruangan agar lantainya bersih, ia merasa kesal karena ada seorang bocah gembel yang masuk ke dalam ruangan dan berlari-larian. Dengan rasa marah Joko menguber bocah laki-laki tersebut untuk dihajar. Tapi dengan gesit bocah itu dapat keluar dari pintu dan menghilang. Joko yang belum habis rasa kesalnya memburu sampai pintu dan menanyakan kepada satpam yang sedari sore duduk-duduk di depan pintu. Anehnya, satpam itu malah balik keheranan, sebab dia tidak melihat ada seorang bocah yang masuk maupun yang keluar dari ruangan tersebut.

 

Bukan hanya pada malam hari, siang hari pun sering terjadi keanehan di lingkungan gedung yang letaknya hanya sepelemparan batu dari Stasiun KA Cikini tersebut. Misalnya,

 

Gedung Mochtar

 

Suasana mistis juga masih kerap terjadi di gedung FKM UI. Gedung tersebut dinamakan Gedung Mochtar. Alasan penamaan gedung itu adalah untuk menghormati jasa Prof. Dr. Raden Mochtar MPH, pendiri FKM UI yang tewas pada tahun 1964 dalam kecelakaan pesawat terbang di Gunung Burangrang, Jawa Barat.

 

Menurut beberapa orang karyawan yang sehari-hari bekerja di Gedung Mochtar, gangguan makhluk halus pasti terjadi jika bekerja lembur. Harlen Chaniago (32), yang baru delapan bulan membuka usaha fotokopi di lantai satu, mengatakan kalau dirinya beberapa kali melihat mahkluk halus berbusana kyai, wanita berbusana seperti sinden, serta suara-suara lain tanpa wujud. Sebetulnya, bujangan asal Sumatera Barat ini sudah mengetahui kalau gedung tersebut penuh misteri. Untuk itulah dia berusaha jangan bekerja sampai malam. Tapi apa mau dikata, kalau banyak order yang mesti diselesaikan, dia yang dibantu oleh salah seorang sepupunya harus lembur sampai pagi.

 

Selama lembur Harlen memang sudah terbiasa mendengar suara-suara seperti meja digeser-geser di ruangan sebelah. Kemudian dari lantai dua terdengar suara langkah kaki sepatu tentara. Meski mengaku takut, Harlen tetap meneruskan pekerjaannya. Dan jika’rasa takutnya semakin memuncak, biasanya dia akan mengeluarkan suara seperti membentak.

 

Dan setelah itu, suara-suara misterius tersebut biasanya akan berhenti sampai pagi. Namun ada peristiwa yang membuatnya terpaksa lari terbirit-birit ke lantai dua. Menjelang tengah malam, saat mengoperasikan mesin fotokopi, nalurinya mengatakan kalau ada yang sedang mengawasinya. Tanpa terasa bulu kuduknya merinding hebat. Ketika matanya melihat ke arah tembok, di sana berdiri sesosok orang tua berbaju putih seperti seorang kyai. Tanpa menunggu lamatama, dia mematikan mesin fotokopi dan naik ke lantai dua menemui beberapa orang yang juga sedang lembur di situ. Sebenarnya Pak Harlen tidak ingin kembali lagi ke lantai satu, namun karena ada 3 order harus diselesaikan, dia pun kembali lagi, setelah rasa takutnya mulai mereda. Tapi apa yang terjadi, beberapa saat kemudian tiba-tiba berhembus angin kencang, diikuti masuknya sosok kyai tadi, dengan diikuti beberapa orang. Untunglah sosok bayangan itu hilang dalam sekejap sehingga Harlen tidak terus ketakutan, dan berhasil nenyelesaikan pekerjaannya yang sampai pagi.

 

Siapa saja mahkluk penunggu Gedung Mochtar? Menurut Lukman (42) yang bertugas sebagai satpam, selain Prof. Dr. Mocthar sendiri, ada sejumlah penduduk setempat yang dikuburkan di samping gedung beberapa puluh tahun lalu, salah satunya adalah orang tua berbusana kyai tersebut kemungkinan, yang sudah bekerja sebagai satpam selama 8 tahun di tempat itu mengaku pula pernah bertemu dengan beberapa sosok berwajah hitam dan hancur dengan pakaian compang-camping seperti bekas kebakaran. Lukman yakin salah satunya adalah arwah Prof. Mochtar yang datang dengan maksud memperlihatkan bagaimana keadaan mereka sewaktu terjadi kecelakaan pesawat yang mengut nyawa mereka itu. Suatu malam, sewaktu Lukman ketiduran lantai satu gedung itu, sosok Mochtar yang berbusana masih sebagaimana layaknva seorang dokter, muncul dan menepuk-nepuk pantatnya, menyuruh bangun, “Masak satpam tertidur, jagain tuh orang yang sedang memfotokopi,” demikian kata Mochtar saat itu. Namun saat kejadian itu, Harlem yang sedang sibuk mengoperasikan mesin fotokpi tidak menyaksikan adegan bernuansa mistis tersebut.

 

Telapak Kaki Setengah Meter

 

Lain lagi cerita Engkang (58). Menurut karyawan UI yang sudah pensiun tiga tahun lalu ini, sangat wajar kalau Gedung Mochtar menyimpan berbagai keanehan. Namun menurut lelaki asal Garut, Jawa Barat ini, keangkeran saat ini tentu sudah jauh berkurang jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. Menurutnya, salah satu penyebab keangkeran itu adalah karena dulu, di balik tembok ada banyak kuburan warga setempat. Bahkan ketika gedung tersebut dibangun pada tahun 1993, Engkang turut bekerja sebagai tukang. Dan pada waktu membangun gedung ada tujuh orang kuli bangunan yang tewas karena kecelakaan kerja. Arwah tujuh tukang yang meninggal secara tidak wajar itu merupakan salah satu sumber keangkeran gedung itu.

 

Selanjutnya Engkang membeberkan, sewaktu dirinya bertugas sebagai petugas jaga malam, suatu malam tiba-tiba digampar sesosok makhluk hitam tinggi besar. Saking dahsyatnya pukulan makhluk itu, gelas dan termos yang ada dibangku panjang tempatnya tidur terjatuh dan hacur berantakan. Bukan cuma itu, lehernya pun tidak bisa digerakkan selama satu minggu. Dia menduga, makhluk halus itu marah karena di belakang gedung, anak-anak muda warga setempat sering berisik.

 

“Saya tidak mengerti kenapa justru saya yang dimarahi,” kata Engkang.

 

Selain itu pagi harinya, Engkang sering menemukan bekas telapak kaki berukuran hampir setengah meter di bangku busa. “Telapak kaki itu pasti milik genderuwo yang pernah menampar saya,” kata Engkang yang mengakui kalau salah satu penyebab keangkeran tempat itu di masa lalu antara lain adanya kuburan warga di balik tembok. Namun sejak pembangunan kampus UI Salemba melebar ke kawasan Cikini, perumahan penduduk itu sempat digusur.

 

Setelah pensiun tiga tahun lalu, Engkang dipanggil kembali untuk membantu beberapa pekerjaan di Gedung Mochtar. Tiga bulan lalu, saat dirinya sedang asyik mengerjakan pekerjaan, tiba-tiba ada suara orang seperti membasuh kaki di kamar mandi. Mendengar suara air dan gayung itu, saya heran“ Sebab pada sore itu tidak ada lagi orang di gedung, karena semuanya sudah pada pulang,” kenang Engkang. Sedikit penasaran dia melangkah ke kamar mandi yang cuma tiga langkah dari tempatnya bekerja. Ternyata di sana tidak ada siapa-siapa. Dengan bulu kuduk berdiri, Engkang meninggalkan ruangan dan memilih pulang ke rumah. “Jika sudah malam ada isyarat-isyarat aneh seperti itu, saya memutuskan lebih baik pulang saja,” . katanya. Selanjutnya dia mengingatkan agar jangan ada orang yang sok jago di gedung itu. Sebab jika ada yang meremehkan keberadaan makhluk-makhluk halus yang ada di situ, biasanya akan langsung menampakkan diri. Seperti pernah dialami orang Madura yang baru beberapa hari bekerja di situ. Sewaktu diingatkan akan adanya keangkeran gedung, orang Madura itu hanya tertawa-tawa. Dan malam harinya, orang itu melihat dan menyapa seseorang yang sedang main gitar di bawah tangga. Ketika disapa, sosok yang main gitar itu tidak menjawab malah menghilang. Orang Madura itu lari terbirit-birit menemui Engkang yang beradas di ruangan lain.

 

“Sejak saat itu, orang tersebut tidak berani tinggal di gedung ini sendirian apalagi menjelang sore,” cerita Engkang mengaktun bincang bincang dengan Paranormal-Indonesia.com. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)