Kisah Kyai Pamungkas:
ISTANA GAIB SUNGAI RAWAS
DESA PANGKALAN adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Sama seperti desa-desa pada umumnya di Indonesia, pekerjaan penduduk desa ini rata-rata adalah petani. Selain ramah, para penduduk di desa ini juga suka gotong royong dalam segala hal. Hal ini setidaknya terbukti salah satunya di saat ada satu warga yang dinyatakan hilang selama tiga hari tiga malam, maka, para warga dengan kompaknya bekerjasama melakukan pencarian. Mereka seakan tidak mengenal lelah. Dari pagi sampai malam mereka terus melakukan pencarian. Namun sayang seribu kali sayang, pencarian yang cukup melelahkan itu itu ternyata tidak juga membuahkan hasil.
Karena gagal menemukan jejak orang yang hilang itu setelah dilakukan pencarian selama 3 hari 3 malam, maka, rapat warga pun akhirnya memutuskan pencarian dihentikan. Mereka juga kemudian berusaha meyakini bahwa Pak Tarman, penduduk yang hilang itu telah meninggal dunia. Tenggelam di sungai Rawas. Tapi, benarkah demikian?
Kenyataan ternyata lain. Pak Tarman yang ditanyakan telah meninggal dunia, tanpa siapa pun yang bisa menduga, kemudian kembali dalam keadaan selamat. Apa yang sebenarnya telah menimpa lelaki berusia 40-an tahun ini? Kepada penulis yang menjumpainya beberapa waktu setelah peristiwa aneh tapi nyata ini, Pak Tarma pun menceritakan pengalaman hidupnya yang sangat sensasional tersebut. Berikut kami rangkumkan untuk Anda…
Selain bertani, hobiku yang lain adalah memancing ikan baung. Asal tahu saja, ikan jenis ini hanya mau keluar pada malam hari, yakni, sewaktu air sungai sungai sedang dalam atau sedang pasang.
Sore itu, setelah semua persiapan sudah matang, aku berpamitan pada isteriku. Dia kelihatannya kurang setuju dengan rencanaku memancing ikan baung di sungai Rawas. Bahkan, dia melarangku, agar tidak pergi malam itu.
“Perasaanku kurang enak, Pak. Aku takut terjadi apa-apa dengan dirimu!” Begitu dia bilang padaku.
Namun, aku tak menggubrisnya. Karena aku pikir rugi kalau aku tidak pergi malam ini. Disamping segala sesuatunya telah kusiapkan, aku juga tahu persis saat itu air sungai sedang pasang.
Sekitar pukul lima sore, aku pun berangkat memancing. Lokasi yang kupilih adalah di bawah batang pohon durian yang sangat besar dan tua usianya. Menurutku, di bawah pohon ini ada lubuk yang sangat dalam, sehingga pasti banyak ikan baungnya.
Anehnya, sudah dua jam lebih nongkrong pancinganku belum juga disentuh oleh satu sekor ikan pun. Ini tidak seperti biasanya. Kendati begitu, aku tetap bersabar menunggu sambil menghisap rokok kegemaranku.
“Bang Tarman…!
Aneh, tiba-tiba kudengar sayup-sayup ada suara wanita yang memanggil namaku. Sampai tiga kali suara itu memanggilku. Namun tidak kujawab. Mengapa? Karena aku ingat pesan buyutku yang kurang lebih mengatakan demikian: “Dahulu, jika ada orang yang memanggil di tengah malam, jangan kita jawab, karena itu biasanya adalah makhluk gaib yang ingin menggoda kita.”
Karena suara panggilan itu, tak urung perasaan takut mulai menjalar di dalam dadaku. Yang mengejutkan, saat aku menoleh ke belakang, kulihat ada tiga orang gadis yang sangat cantik seperti tengah menantiku. Dapat kupastikan, aku belum pernah melihat mereka.
Harusnya, saat itu ketakutanku kian menggila. Setidaknya, aku harus lari tunggang langgang meninggalkan joran pancingku. Tetapi sungguh aneh. Saat aku melihat ketiga gadis misterius itu, perasaan takut yang menghantuiku malah mendadak hilang. Bahkan. dengan enteng aku bertanya kepada mereka, “Sebetulnya adik bertiga ini mau kemana? Kok malam-malam begini masih keluyuran?”
Aku sulit percaya ketika mereka menjawab, bahwa mereka sengaja datang untuk menggundangku agar sudi mampir di istana ratu mereka.
Mendengar kata “istana” aku pun kebingungan. Seingatku, tidak ada istana di desaku. Jangankan istana, rumah yang permanen saja bisa dihitung dengan jari.
Herannya, aku tidak menggubris semua itu. Mungkinkah karena aku telah terpesona oleh kecantikan ketiga gadis tersebut, atau mungkin juga karena sebab lainnya?
“Di mana istana ratumu itu?” Tanyaku dengan enteng.
“Ada di dasar sungai Rawas ini, Bang!”
Sekali lagi, harusnya aku merasa heran sebab mana mungkin ada istana di dasar sungai. Namun, aku malah menanggapinya dengan wajar saja. Bahkan kemudian kubiarkan mereka memegang tanganku. Dalam seketika, mereka membawaku melompat ke dalam sungai. Astaga! Dalam detik yang menegangkan ini aku sempat berpikir bahwa inilah akhir hidupku.
Tetapi, keanehan kembali terjadi. Saat tubuhku menyentuh air, semuanya berubah. Bukan air yang kulihat, tetapi jalan beraspal yang sangat mulus, Keadaan di sekelilingku seperti remang-remang pada waktu Subuh.
Aku pun semakin heran ketika menyadari kalau aku bukannya berjalan tetapi terbang dalam bimbingan ketiga gadis itu.
Ringkas cerita, tak lama kemudian aku sampai di depan gerbang istana yang sangat indah. Aku diajak masuk ke balai pertemuan. Aku lalu dihadapkan pada sang ratu. Ratu dengan lembutnya menawarkan kepadaku berbagai jenis makanan yang enak-enak dan buah yang menyegarkan. Dia juga mengatakan bahwa semua penghuni kerajaannya adalah wanita-wanita yang sangat cantik, dan kalau mau aku bisa menyunting satu atau dua orang dari mereka untuk dijadikan isteri.
Dengan lembut kutolak semua tawarannya. Setelah itu, sang ratu mengajakku keliling istananya yang sangat megah itu. Sambil berjalan dia menawarkan bermacam-macam barang yang sangat membuatku bingung. Dia juga menawarkan kepadaku untuk tinggal di istananya. Dan aku boleh bebas memilih apa saja yang kuinginkan.
Tapi, sekali lagi aku menolaknya, dengan alasan aku telah memiliki isteri dan dua orang anak.
Ratu kemudian memanggil pengawatnya untuk mengantarku kembali ke dunia nyata. Apa yang kemudian terjadi?
Isteriku yang menunggu sampai pagi mencemaskan keadaanku. Dia kemudian mendatangi Kepala Desa. Setelah sampai siang tidak juga pulang, dan penduduk melihat joran pancingku masih berada di bawah pohon durian itu, maka, warga pun menyatakan bahwa aku telah hilang.
Penduduk membuat kelompok untuk mencari keberadaanku. Ada yang menyelusuri sungai, ada yang mencariku kedalam hutan, ada pula yang membaca Surah Yaasin dam doa-doa. Namun, setelah tiga hari aku belum juga diketemukan, akhirnya, aku pun dinyatakan telah meninggal dunia.
Namun, di pagi hari keempat, sekitar pukul sembilan pagi, aku muncul di sungai setelah diantar oleh pengawal ratu. Sejumlah wanita yang tengah mencuci dan mandi lari terbirit-birit ketika melihat kemunculanku. Mereka menganggapku hantu air. Uniknya lagi, seluruh tubuhku tidak basah, walau sebenarnya baru keluar dari dasar sungai. Itulah gaib yang tidak bisa dicerna dengan akal sehat.
Anehnya, setelah tubuhku berada di tepian sungai, aku merasa sangat lemah. Penglihatanku gelap, dan akhirnya tak sadarkan diri. Setelah sadar, aku terbaring lemah di atas tempat tidur. Kulihat banyak sanak saudara yang datang. Mereka semua terharu dan menangis melihatku, terutama isteri dan kedua anakku.
Setelah benar-benar pulih, barulah isteriku menceritakan semuanya. Aku merasa aneh dan sulit percaya. Mana mungkin aku hilang selama tiga hari? Padahal, aku merasakan peristiwa itu hanya berjalan kurang lebih dua jam saja.
Sejak peristiwa itu, aku kini tidak mau lagi memancing sendirian. Kejadian ini juga yang membuatku semakin berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT. ©️KyaiPamungkas.
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)