Kisah Kyai Pamungkas:
KHODAM ITU TINGGAL DI RUMAH MAJIKANKU

Beberapa kali aku melihat bayangan putih melintas di rumah majikanku. Bayangan putih yang samar itu juga terlihat di kamarku meski hanya sekilas…

Namaku Susilawati, teman-teman memanggilku Susi. Tapi keluargaku memanggil namaku Wati sejak masih kecil. Aku Sudah 12 tahun merantau di Hongkong sebagai TKI. Selama di Hongkong, kuakui aku menjalani hidup yang tak pasti. Aku jalani hidup sebagai pekerja migran sambil menunggu malaikat maut saja. Tak ada garrah atau harapan apapun untuk aku jalani dalam hidup ini.

Padahal di negeriku sendiri, aku memiliki ayah, ibu, suami dan seorang anak lelaki yang mencintaiku. Mereka semua berharap dan bergantung padaku. Ayah, ibu dan anakku setiap bulan selalu aku kirimi uang untuk biaya hidup mereka. Termasuk juga suamiku, lantaran ia sudah lebih 5 tahun menganggur. Pekerjaan sehari-harinya hanya menjadi buruh kasar dan bertani yang tak jelas penghasilannya.

Sayang, aku tak bisa memenuhi seluruh harapan keluargaku itu. Aku bahkan terpuruk di negeri orang dengan banyak masalah yang tak bisa aku selesaikan. Keluargaku di kampung tak ada yang tahu masalah apa yang sedang aku hadapi. Aku tak mungkin mengatakan pada mereka masalah-masalah yang aku hadapi. Sebab aku tahu, mereka tak mungkin bisa membantuku menyelesaikan masalahku. Sebaliknya mereka berharap aku sukses di Hongkong dengan membawa uang yang cukup.

Tapi faktanya, di Hongkong selama itu, aku malah terbelit hutang bank yang jumlahnya 30 juta lebih. Aku tertipu seorang teman yang bermulut manis. Ia mengajakku meminjam uang di bank dan dokumenku sebagai jaminannya. Katanya uang itu akan dibagi dua untuk dia dan aku. Kemudian uang itu akan dia gunakan untuk usaha. Tapi setelah mendapatka uang itu, ia melarikan diri entah ke mana. Aku kehilangan jejaknya. Semua teman dan saudaranya aku hubungi tak satu pun yang bisa memberi petunjuk.

Setelah aku tertipu itu, aku terpaksa harus putar otak, banting tulang membayar hutang ke bank. Padahal aku sama sekali tak menikmati uang itu. Dalam kebingungan, akhirnya aku terjerat rentenir. Dari satu rentenir ke rentenir lain, dari satu bank ke bank lainnya. Hingga akhirnya aku benar-benar terbenam dalam masalah yang membelitku. Rasanya nyawaku pun tak akan sanggup melunasi hutangku. Saat itu hutangku mencapai 90 juta lebih.

Puncaknya, aku memiliki hutang di dua bank di Hongkong. Aku juga memiliki hutang puluhan juga pada rentenir dan teman-temanku bekas membayar hutang ke bank. Aku bingung setiap minggu harus mencari uang sana-sini untuk sekedar membayar hutang. Akhirnya aku gali lobang tutup lobang untuk membayar hutang. Tapi semakin lama hutangku semakin banyak karena aku harus menanggung bunga bank, terutama bunga rentenir yang mencekik leher.

Hari itu, aku tengah menyusuri sebuah taman tempat para buruh migrant Indonesia berkumpul. Seperti biasa, aku menghibur diri meski sejujurnya hati ini tetap galau. Bayangan hutang dan orang bank yang siap meneror aku setiap saat selalu melintas di pelupuk mataku.

Saat hati galau itu, aku coba bertukar pikiran dengan seorang teman yang lama tak bertemu. Aku sebenarnya tak ingin menceritakan masalahku padanya. Tapi aku berpikir mungkin curhatku ini bisa mengurangi sedikit beban pikiranku. Disela-sela curhatku itu, Ani, begitu nama teman lamaku ini menyarankan aku untuk mengkonsultasikan masalah ini pada Mas Eka atau asistennya di Hongkong. Mudahmudahan lantaran bantuannya ada jalan keluar atas masalah yang aku hadapi.

Sebenarnya aku bukan orang yang terlalu percaya dengan hal-hal supranatural. Tapi apa salahnya dicoba, toh ini juga usaha. Minggu berikutnya aku mencoba menghubungi asissten Mas Eka di nomor Hongkong 94024808. Kepadanya aku ceritakan semua masalah yang aku alami, mulai dari pertama aku ke Hongkong hingga aku terpuruk dalam belitan hutang. Tak lupa aku ceritakan masalah keluargaku, terutama suamiku yang sulit mendapatkan pekerjaan Gan rejeki. Yah dia memang hanya sebagai buruh bangunan yang kadang ada pekerjaan kadang pula tidak.

Dari Mbak Rani, asissten Mas Eka itu, aku diberi saran dan pendapat atas semua masalahku. Lalu ia memberi solusi agar aku menggunakan sebuah piranti mistik sekaligus diruwat agar semua masalah yang membelitku bisa menemukan jalan keluarnya. Dijelaskan Mbak Rani, ruwatan berfungsi untuk membersihkan diri kita agar aura positif dalam diri kita bisa bersinar dan membuat kita disenangi dan disegani orang.

Sedangkan piranti itu memiliki kekuatan spiritual yang bisa membangkitkan gairah hidupku lagi. Kekuatan spiritual itu juga bisa membuat pikiranku lebih tenang dalam mengambil keputusan. Selai itu kekuatan Spiritual akan mendorongku menemukan jalan terbaik mencari rejeki. Masih menurut Mbak Rani, dalam keadaan tertentu, piranti mistik itu mawujudkan sebentuk makhluk gaib yang kadang bisa terlihat kadang pula hanya menimbulkan suara-suara aneh. Awalnya aku agak takut dengan hal-hal gaib seperti ini, tapi menurut mbak Rani itu tidak akan mengganggu aku secara pisik. Mungkin hanya selintas saja.

Dua minggu setelah menggunakan piranti itu, benar aku merasa lebih tenang meski orang bank tetap telpon menagih hutang setiap mendekati jatuh tempo. Majikanku, teman-temanku dan orang-orang asli Hongkong yang aku kenal di sekitar rumah majikanku berubah menjadi lebih baik. Bahkan aku kerap diberi uang oleh mereka meski nilainya hanya seratus atau duaratus dollar Hongkong saja. Kemudian aku kumpulkan dan hasilnya ternyata cukup untuk membayar hutang setiap bulan.

Tanpa terasa sudah setahun aku diruwat dan memegang piranti mistik dari Mas Eka. Alhamdulillah aku sudah bisa membayar separuh lebih hutangku yang segunung itu. Dan aku juga tetap bisa mengirim uang ke kampung. Padahal sebelumnya aku nyaris tak dapat mengirim uang setiap bulan, atau setiap ada permintaan dari keluargaku.

Dan seperti yang diceritakan Mbak Rani, aku memang mengalami hal-hal mistik setelah memegang piranti mistik itu. Beberapa kali aku melihat ada bayangan putih melintas di rumah majikanku. Bayangan putih yang samar itu juga kadang terlihat di kamarku meski hanya sekilas. Tapi aku meyakinkan diri itu hanya sebuah halusinasi, aku tak ingin merasa takut oleh penglihatanku. Toh jika benar ada pun bayangan itu tidak menggangguku.

Aku bersyukur berkat bantuan semua, kini aku sudah terbebas dari masalah hutang meski belum seratus persen lunas. Tapi aku punya harapan untuk bisa menyelesaikannya dan aku bisa menabung untuk bekal modal usahaku di kampung. Aku bersyukur pada Tuhan yang telah membuka pintu rejekiku. Semoga aku tetap diarahkan ke jalan yang baik untuk menjalani hidupku selanjutnya. Amin. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)