Kisah Kyai Pamungkas:
Teror Hantu Kepala
Walau banyak orang menyebut bahwa Hotel Losari adalah salah satu dari sekian banyak hotel angker di pusat kota Jakarta, penulis tetap tidak percaya. Malah teman sebelah hotel menakut-nakuti setiap kali penulis dinas malam. “Hati-hati lho, di hotel Losari banyak hantunya!” kata seorang pegawai toko sebelah hotel, sebutlah Hamid Abdullah, yang mengaku beberapa kali melihat penampakan di atas loteng hotel. Walau sudah berulang kali Hamid ngoceh soal itu, tapi penulis tidak pernah takut. Dasarnya penulis tidak percaya adanya hantu di hotel melati tiga itu apalagi hantu itu menampakkan diri.
Lain dari Hamid, memang ada pula tamu hotel yang menjadi saksi mata tentang keberadaan makhluk gaib yang berkeliaran di Losari, hotel milik lrwan Cahyadi, pengusaha Tionghoa Makasar situ. Seorang tamu dari Jepang, katakanlah Nikiyama, 45 taun, sempat terbirit-birit di lorong lantai tiga, setelah dia meIihat sosok kepala manusia yang berjalan melintas ke arah pintu keluar. Saat aku mendekatinya, muka turis asal Kyoto itu pucat pasi. “Ada kepala manusia yang terbang ke sana!” desisnya, serak. Begitu penulis menghambur ke arah yang dituju, tempat di mana arah perginya sosok kepala itu, penulis tidak melihat apa-apa. “Anda berhalusinasi barangkali. Atau mungkin Anda lagi sakit” bujukku. Nikiyama menggeleng bahkan meyakinkan bahwa dia dalam keadaan sehat dan sosok itu benar-bena ada dan kasat mata.
Setelah kasus penampakkan yang dilihat oleh Nikiyama, ada pula kasus yang menimpa John Hermansyah, pedagang asal Sumatera Barat yang menempati kamar lantai empat hotel Losari. MuIa-mula John tertidur di sofa habis nonton TV yang ada di kamarnya. Tengah malam, pukul 23,45 WIB, John yang tinggal sedirian tiba-tiba dibangunkan seseorang tak dikenal. Yang membangunkannya itu tak lain adalah seorang wanita cantik bergaun merah muda. Begitu John berdiri. wanita itu tiba-tiba raib entah ke mana. “Saya cari-cari ke seluruh ruang kamar tidak ada. Sampai-sampai di kamar mandi dan bethtub pun, saya cari eh tidak ditemukan. Tubuh saya mulai merinding dan saya lari keluar kamar” sorong John.
Sebagai duty manager, penulis harus bertanggungjawab tentang keamanan dan kenyamana serta komplin tamu malam itu. Maka dengan cara yang halus dan bijak. penulis mengajak John kembali ke kamar dan meyakinkannya bahwa hotel Losari aman dari hantu seperti juga kepada Nikiyama, penulis juga meyakinkan bahwa apa yang dilihatnya adalah halusinasi. “Karena Anda terbangun secara mendadak maka Anda seperti melihat seseorang dan orang itu seperti membangunkan Anda. Padahal hantu itu sebenarnya tidak ada dan tak pernah ada” sekali lagi penulis membujuk si tamu.
Syukur alhamdulillah, si tamu tidak ketakutan lagi dan terus tertidur pulas di kamar. Bagi penulis yang walau ada hantu pun, penulis tidak boleh membuat penghuni hotel takut, apalagi kasus John, bahwa penulis yakini betul bahwa hantu itu sebenarnya tidak ada. Apa yang dilihatnya, penulis yakin hanya sebuah halusinasi atau bayangan semu yang mengganggu saat kebugaran fisik seseorang sedang tidak begitu fit.
Tentang adanya hantu di kamar-kamar hotel, memang sering penulis dengar. Di hotel sebesar HI dan Aryaduta pun, ada hantunya. Teman-teman penulis yang bekerja di hotel berbintang itu juga cerita, bahwa banyak tamu hotel yang melihat hantu di hotel tempatnya bekerja. Bahkan beberapa karyawan hotel melihat langsung hantu-hantu itu. “Di Aryaduta dan Hotel Indonesia, malah hantu kepala bolak balik menampakkan diri pada kami para karyawan yang dinas malam” kata Heru, pegawai hotel Aryaduta pada penulis.
Walau banyak orang yang cerita soal eksistensi hantu di hotel-hotel Jakarta, tapi penulis tidak pernah yakin bahwa makhluk itu benar-benar mampu menampakkan diri. Apalagi ke tengah orang-orang kota yang super ramai seperti Jakarta. Ketidakpercayaan saya akan maujudnya sosok hantu itu, lantas saat penulis sendiri bersama teman kerja saat dinas malam Hotel Losari menghadapi langsung kasus itu.
Waktu itu penulis dinas malam “in Charge” bersama Ida di bar tender restoran Mina saku lantai bawah hotel Losari. Manajemen restoran ini jadi satu dengan manajemen hotel Losari. Hari itu adalah hari kamis dan malam Jumat Kliwon, malam yang angker bagi praktisi supranatural di nusantara ini. Lagi-lagi sepi tamu, malam itu terasa sunyi dan lengang. Di Iuar udara begitu dingin karena baru saja kawasan Blok M diguyur hujan; Tepat pukul 23.30 tengah malam, tiba-tiba telpon di restorasi berdering. Begitu penulis melihat ke kaca monitor telpon, LCD, terlihat hubungan telpon dari kamar 311 di lantai tiga. Suara seorang Iaki-Iaki setengah baya meluncur di situ dan pesan soto ayam. Lalu dengan cepat penulis mencatat nomor kamar itu di buku orderan makanan. Setelah mencatat order soto ayam yang dipesan, penulis juga mengajukan penawaran, maksudnya apakah si tamu kamar 311 juga akan pesan minuman? “Tidak, saya tidak butuh minuman. Saya hanya pesan soto ayam. Soal minuman, di kamar saya banyak minuman” desisnya.
Setelah soto ayam dibuat, Ida penulis suruh antar makanan itu ke tamu di kamar 311 itu. Beberapa kali tekan bel, kamar itu tidak dibuka. Ida mengulang dan mengulang Iagi menekan bel, penghuni kamar yang pesan makanan itu tetap tidak bergeming. Setelah puluhan kali tidak mendapat jawaban, Ida melaporkan hal itu kepada penulis. Berikutnya, giliran penulis yang mengantarkan Iangsung soto ayam Itu. Seperti juga upaya Ida, penulis pun gagal memanggil tamu kamar 311 itu. Selain memencet bel, penulis juga mengetuk mulai dari Iembut hingga ke sangat keras. Tapi hasilnya tetap nihil. Sekitar pukul 24.00 pas tengah malam, tiba-tiba terdengar suara jeritan laki-laki dari punggung penulis. Dengan mata kepala sendiri penulis melihat secara telak wajah kepala laki-laki tanpa badan lewat di belakang penulis. Untunglah, soto ayam dan botol sambal yang penulis bawa tidak terjungkir. Penulis cukup tenang walau baru saja menyaksikan sosok kepala yang melintas ke arah pintu keluar. “Ya AlIah ya Tuhanku. makhluk apa yang baru saja lewat di punggungku?” bisikku, dalam hati.
Dengan langkah cepat penulis turun ke lobby. Di lobby penulis menghambur ke front office untuk menanyakan identitas tamu di kamar 311. Jawaban teman di front office benar-benar mencengangkanku. Ternyata kamar 311 sudah beberapa bulan ini tidak diisi tamu. Kamar yang memesan soto ayam malam itu ternyata kamar kosong yang tidak ada penghuninya. Pantas saja dibel dan diketuk tidak ada seorang pun yang membukakan pintu. Tapi anehnya, kok ada telpon masuk ke restorasi dari nomor telpon kamar .itu, kamar 311. Teman front office yang penulis ceritakan juga tercengang. Bahkan dia malah ngotot, tidak percaya dan bertanya bahwa mana mungkin kamar kosong bisa menelpon restoran dan memesan soto ayam. “Mana mungkin hal itu terjadi?” tanya teman front office, tak menuntut jawaban. Setelah menceritakan bahwa aku baru saja melihat sosok manusia tanpa badan, kepala melayang ke arah pintu keluar, dia malah makin tidak mempercayainya. Katanya, mana ada hantu di hotel Losari. Hantu itu, katanya, hanya ada di goa-goa dan hutan-hutan serta laut yang liar. Memang, teman ini sama dengan penulis, sebelum lihat, akan sulit mempercayainya.
Besoknya penulis curhat dengan Kyai Pamungkas, kenalan yang kebetulan paham betul dunia hantu karena profesinya sebagai seorang spiritualis yang berpraktek di daerah Condet Jakarta Timur. Kyai Pamungkas pun mendeteksi kamar hotel itu keesokan harinya. Penulis merahasiakan kedatangan itu kepada teman-teman kerja demi ketentraman hotel. Kyai Pamungkas membawa minyak pengundang hantu Poni Basalwah, Elizaberth Arden, kemenyan Arab, madat Turki serta apel jin. Malam itu juga Kyai Pamungkas berdialog dengan arwah tanpa kepala itu. Arwah itu menyebutkan nama, jam matinya, tanggal matinya dan di mana meninggalnya. Ternyata beberapa bulan lalu, sosok manusia yang bernama Suwignyo, sebutlah begitu, meninggal mendadak di kamar hotel 311 Losari akibat suatu penyakit serangan jantung. Arwahnya minta dikirimi AI Fatihah oleh semua pekerja hotel agar dia balik ke alam barzah. Setelah sepakat mengiriminya Al Fatihah, hingga kini arwah itu tak Iagi muncul di situ. Arwah pun menjadi tenang di alam sana. Sementara kamar 311 belum diisi hingga sekarang. ©️KyaiPamungkas
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)