Kisah Mistis: DICULIK LELEMBUT JURANG LONTE
Keikutsertaannya dalam rombongan pengantar pengantin, membawanya pada peristiwa gaib. Gara-gara itu pula dirinya lantas diculik penunggu sungai angker. Untung masih bertahan menolak hidangan yang disajikan. Kalau tidak, tentu sudah beranak pinak di alam sana…
Entah ini mitos atau peristiwa kebetulan semata. jika seseorang ikut serta dalam sebuah rombongan pengantar pengantin, ujung-ujungnya pasti bernasib nahas, tertimpa musibah, hal itu sering kali terjadi.
Playbeck beberapa tahun ke belakang dan masih diingat oleh warga adalah musibah yang terjadi di sebuah jurang di Jawa Timur. Sebuah kecelakaan terjadi konon dipicu oleh kenakalan arwah sepasang pengantin yang mati setelah kendaraan yang mereka tumpangi nyemplung ke dasar jurang. Tiga puluh empat orang terluka, Enam orang luka parah, tiga orang tewas ditempat dan dua orang lainnya dinyatakan hilang. Konon, salah satu korban hilang itu adalah seorang gadis yang akan melangsungkan pernikahan di Tulungagung.
Tak hanya itu, masih di tahun yang sama, seorang pria yang baru satu bulan menikah, harus menderita cacat permanen, lumpuh total, setelah motor yang dikendarainya ditabrak sebuah truk.
Itulah petikan beberapa peristiwa pada saat mengantar sang pengantin. Bahkan salah satu peristiwa gaib yang dialami pakde Yoto, seorang warga asal kecamatan Wagir, kabupaten Malang, Jawa timur. Diceritakan, saat hendak ikut pergi dalam rombongan pengantar pengantin, lelaki setengah umur itu sempat ragu antara pergi atau tidak. Ternyata sikap ragu-ragu itu adalah firasat akan terjadi kecelakaan.
“Sebetulnya waktu itu saya sedang sakit perut. Tapi aneh, sakit perut saya mendadak hilang. Saya benar-benar stress memikirkan jadi tidaknya ikut mengantar pengantin anak tetangga saya itu,” jelas pakde Yoto kepada penulis.
Waktu itu malam hari, di pertengahan tahun 2014, waktu itu rombongan berangkat lebih cepat, untuk menghadiri acara ‘manggulan’. Suatu rangkaian acara yang berupa selamatan yang disaksikan keluarga kedua belah pihak. Mereka berangkat menggunakan satu bus tiga prapat, dua mobil minibus Xenia, serta satu Avanza yang dikhususkan untuk keluarga pengantin pria.
“Mereka tidak ingin mendapat malu di mata calon mertua. Acara akan dimulai tepat pukul 19.30 malam, karena dalam hitungan jawa, jatuhnya hari itu akan mendatangkan kebaikan pada keluarga mempelai nantinya,” ungkap lelaki yang memiliki kelebihan iimu kebatinan, namun tak berani memanfaatkan kelebihannya itu.
Menurutnya, firasat yang kurang baik itu tak hanya terjadi di rumah saja, ketika rombongan sudah dalam perjalanan menuju Kesamben, kendaraan yang mereka tumpangi mengalami pecah ban. Akibat terlalu lama mengganti roda, rombongan yang naik mobil tersebut harus terpisah dari mobil utama khusus pengantin. Untuk mengejar kendaraan pengantin yang telah melesat di depan, sang sopir kemudian menjalankan kendaraan tersebut agak sedikit lebih cepat dari pertama kali mereka berangkat. Tentu saja hal itu mengagetkan semua penumpang.
Meski ibu-ibu meminta sang sopir agar melambatkan kendaraan, namun sopir mudi itu terus saja membawa kendaraannya dalam kecepatan lumayan kencang. Hingga pada satu kesempatan, ketika kendaraan mereka melintas di sebuah jembatan, mendadak sesosok bayangan berkelebat. Tentu saja kejadian itu membuat sang sopir kelabakan dan sulit menguasai laju kendaraan. Karena gugup sopir itu tak mampu mengendalikan kemudi. Akhirnya mobil oleng ke kanan dan menabrak batang pohon mahoni yang tumbuh di pinggir jalar Akibat berbenturan dengan pohon besar, mobil Xenia keluaran tahun 2010 itu tak hanya penyok di demper, namun roda depiz sebelah kanan juga tak bisa difungsikan lagi secara normal, karena roda tersebut menempel kuat pada demper. Beberapa penumpang yang mengalami luka ringan segera keluar, sang sopir harus menerima cacian dan makian dari ibu-ibu.
Sementara penumpang lain sibuk dengar dirinya sendiri, pakde Yoto justru sedang kelimpungan menahan rasa sakit diperutnya yang kambuh kembali. Rasanya perut sepert dipelintir. Dicoba menahan rasa itu, namun sia-sia. Mau tidak mau pria berkulit gelap ini harus buang hajat. Segera ia meminta jin pada sopir untuk buang hajat. Karena tak mampu lagi menahan, dengan sangat terpaksa ia mengajak Wawan ke sungai yang lokasinya berada di bawah jembatan. Awalnya Wawan melarang, agar ia tidak dekat-dekat dengan jermbatan, namun ia tak menghiraukan saran Wawan.
Pakde Yoto sepertinya belum mengenal kondisi jembatan pada saat itu, bahwa lokasi di sekitar itu sebenarnya angker. Meskipun Wawan sejak kecil sudah menetap di Kesamben, dimana lokasi jembatan angker itu berada, akan tetapi sedikit banyak pakde Yoto mengerti soal dunia gaib. Bahkan sebelum Wawan melarang, dirinya telah menangkap firasat bahwa di tempat yang dipilihnya itu bakal terjadi sesuatu. Namun ia tidak tahu peristiwa apa yang akan terjadi.
Ketika asyik nongkrong menikmati buang hajat itulah, tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara ‘gemebyur’ benda jatuh ke air, tepat di belakangnya. Awalnya ia mengira itu adalah perbuatan iseng Wawan. Namun ketika dicermati ke arah bekas benda jatuh tadi, ia jadi terperanjat oleh nyembulnya seonggok bayangan putih dari dalam sungai. Sekilas bayangan tersebut nampak seperti sosok mayat terapung dipermukaan, kemudian hilang lagi ditelan arus. Baginya hal aneh seperti itu bukanlah baru pertama kali terjadi.
Ha! yang tidak wajar berupa penampakan sosok misterius di sebuah tempat, merupakan suatu peringatan. Dan penampakan sosok menyerupai mayat yang dilihatnya pada malam hari itu adalah sebuah peringatan. Bahwa akan ada suatu peristiwa mengerikan bakal terjadi. Sementara Wawan, tidak diberitahu. Namun dirinya tidak berani menduga masalah apa yang akan terjadi nanti. Ia tetap waspada saja kalau-kalau itu akan menimpa anggota rombongan.
Belum tuntas ia berpikir, tiba-tiba sudut matanya menangkap adanya sesosok tubuh, berada beberapa langkah di sebelah kanannya. Tentu saja hal itu menarik perhatian. Saat diperhatikan, sosok tersebut adalah seorang gadis berparas manis, berdiri beberapa langkah darinya. Wajahnya nampak kuyu namun pandanganya tidak lepas ke arahnya. Sosok gadis yang rambutnya digerai itu tidak dikenalnya. Ia bukan anggota rombongan. Meski saat itu suasana hanya diterangi sinar rembulan yang muncul malumalu, namun suami dari bude Lasiyem ini masih bisa melihat jelas bahwa gadis tersebut seperti korban tabrak lari. Bahkan gaun malamnya yang panjang nampak sudah kotor oleh bercak darah dimana-mana.
Merasa terus dipandang sedemikian rupa, pakde Yoto balas menatap, dan berharap menemukan sesuatu yang bisa dijabarkan dari wajah dan tatapannya. Sikapnya yang tetap diam, membuatnya kian tak mengerti akan maksudnya. Hingga akhirnya ia menangkap adanya sinyal, bila sosok tersebut sepertinya hendak curhat. Hingga kemudian ia menyapa maksud kedatangannya yang telah mengganggu kekhusyukannya saat itu. Tetapi hingga lama ditunggu, gadis itu tetap berdiam diri sambil terus menatap.
Menyadari gadis misterius itu hanya mematung tanpa sepatahpun ucapan, pakde Yoto segera beringsut untuk meninggalkan lokasi. Karena ia merasakan sinyal-sinyal yang kurang baik pada malam itu. Namun ketika dirinya selesai dan segera untuk berdiri, mendadak kepalanya menjadi pusing serta pandangannya menjadi samar. Tubuhnya limbung dan akhirnya terjatuh di pinggiran sungai. Setelah itu ia tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya.
“Perasaan saya waktu itu, tubuh seperti melayang dibawa terbang oleh sesosok makhluk lain. Tapi entah itu benar atau tidak, karena waktu itu saya tak mampu membuka mata, karena saking pusingnya rasa nyeri di kepala,” aku kakek enam cucu yang kini mulai merintis memelihara berbagai jenis burung kicau di rumahnya.
Bahkan lebih jauh diterangkan, “Dari cerita Wawan, Saat kejadian itu dirinya bingung saat mendapati saya sudah tidak ada lagi di tempat saya buang hajat. Rombongan pengantar pengantin itupun gempar dan mencari keberadaan saya. Bahkan saking bingungnya, akhirnya saya dilaporkan hilang daN membuat gempar orang se desa. Tak terkecuali orang-orang yang sedang berbahagia di lokasi hajatan,” sambungnya.
Akad nikah yang tengah berjalan di tempat hajatan berlangsung singkat. Warga yang khusyu menyaksikan upacara ijab Kabul, akhirnya membubarkan diri dan memilih mendatangi sungai Bambang untuk menemukan pakde Yoto. Pinggiran sungai yang banyak ditumbuhi semak belukar, berganti ramai oleh warga desa yang menyisir area. Hal itu dilakukan karena menurut keterangan mbah Jamhuri, sesepuh dusun yang mumpuni dalam masalah gaib, mengatakan kalau pakde Yoto telah diculik siluman penunggu sungai.
Atas sarannya, penduduk desapun serentak mencari korban dengan cara memukulkan benda apa saja, yang bisa menimbulkan bunyi keras saat dipukul. Konon, fungsinya tak lain agar siluman tersebut segera mengembalikan lelaki bertubuh jangkung itu ke dunia fana.
“Dari peneropongan mbah Jamhuri, yang saya dengar dari cerita orang-orang, saat itu saya dikatakan masih hidup,” ujarnya mengulang kembali apa yang dikatakan mbah Jamhuri, waktu itu.
Kejanggalan yang ditemui tak hanya sampai di situ. Lebih jauh ia merinci, ketika dirinya tersadar. Di antaranya melihat sebuah ruangan luas yang di sekelilingnya diterangi lampu berwarna merah. Selain itu di atas meja berukir, dilihatnya sesaji dalam tampah besar lengkap dengan ingkung ayam dan nasi tumpeng yang besarnya melebihi ukuran normal. Ketika ia melongok ke luar ruangan melalui jendela besar, terlihatlah keanehan lainnya.
Banyak orang lalu-lalang di jalanan, namun semuanya berjalan ke satu arah, Ke sebuah tempat yang situasinya cukup ramai. Tak hanya itu, pakde Yoto juga mendengar suara irama gamelan dari arah tersebut. Namun ada yang aneh dengan orangorang tersebut. Hampir semuanya mereka memiliki fisik yang tidak sempurna. Ada yang berkaki satu, bertangan satu bahkan ada juga yang tubuhnya sudah tidak utuh namun masih mampu berjalan.” tegasnya meyakinkan.
Saat tengah memperhatikan keganjilan di luar, ia dikejutkan suara pintu kamar dibuka. Perlahan dari balik daun pintu muncul sosok wanita berkulit putih, dengan rambut sepunggung, membawa nampan berisi gelas besar. Melihat isi gelas mendadak mulutnya terasa haus. Namun rasa hausnya mendadak hilang tatkala melihat isi gelas yang merah mirip darah manusia.
Setelah menaruh nampan di atas meja tidak jauh dari tempatnya berdiri, lantas wanita itu menarik tangannya, diajak duduk di atas kasur. Kemudian dengan lemah lembut ia disodori gelas yang dibawanya tadi. Namun sebelum gelas itu menyentuh bibirnya, pakde Yoto segera menepisnya. Ternyata benar, di matanya tumpahan itu terlihat berupa darah kental dan nanah yang berbau. Hingga tak heran jika kemudian ia muntah-muntah akibat mencium bau tak sedan tersehut.
Menyaksikan minuman yang dibawanya tumpah, wanita itu marah besar. Pakde Yoto ditamparnya, tubuhnya yang lemas ditendangnya hingga terjerembab.
Masih untung dirinya mengerti cara-cara menghadapi makhluk beda alam tersebut. Meski ia dipukuli keras supaya mau minum dan memakan hidangan yang disediakan, namun kekukuhan jiwanya mampu membuat sosok tersebut menyerah dan pergi begitu saja.
Selang beberapa jam kemudian, wanita . tadi masuk lagi. Namun kali ini diiringi dua orang wanita yang mirip emban. Dengan gerakan kepala, wanita yang telah dikenalnya itu lalu menyuruh kedua embannya untuk mengganti pakaian yang dikenakan pakde Yoto. Aneh! Laksana kerbau dicocok hidung, saat itu ia menurut saja apa yang dilakukan kedua emban tersebut. Bahkan selesai itu, pakde Yoto digiring ke luar dari kamar, layaknya menggiring pesakitan yang akan didakwa di meja hijau. Ia masih belum bisa mencerna, apa yang akan mereka perbuat selanjutnya.
Akan tetapi setelah dirinya berada di sebuah tempat nyaman yang semuanya dihias perhiasan serba mewah, ia dipaksa duduk di sebelah gadis yang berbalut gaun pengantin. Pakde Yoto begitu terkejut, tatkala dilihatnya sang mempelai wanita yang duduk dikursi pengantin dengan latar hiasan bunga-bunga itu, ternyata gadis yang menemuinya ditepi sungai ketika dirinya buang hajat. Pakde Yoto sekarang baru sadar, jika saat itu ia dipaksa untuk menikahi gadis tersebut. Yang sebenarnya lebih pantas menjadi anaknya.
Namun anehnya meski sadar ia akan dinikahkan derigan gadis belia itu, tak sedikitpun ia berusaha menolak dan sulit melawan keinginan mereka. Padahal, ia mengerti dan paham betul bagaimana cara untuk menghindari tindakan mereka.
Hingga pada suatu ketika, saat sedang melamun dengan pikiran kosong. Tanpa diketahui datang dari mana, muncul seorang wanita yang usianya jauh lebih tua, “Semula saya kaget bukan main, pasalnya wanita yang memiliki fisik tidak sempurna itu muncul begitu saja di hadapan saya. Tapi saya sama sekali tidak mengenalnya,” akunya semakin bingung.
Menurutnya perasaan terkejut dan takut menjadi hilang seketika saat orang itu mengatakan akan membantunya. Wanita yang tak memiliki kaki dan hanya mempunyai tangan kanan saja, lantas menjelaskan bahwa dirinya sedang dalam kurungan siluman penunggu sungai. Katanya meskipun dirinya mengerti tentang hal dunia gaib, namun semua itu tak ada pengaruhnya jika berada di alam mereka. la kemudian mengajaknya untuk beranjak dari tempat tersebut, katanya jika kelamaan tetap tinggal disitu, ia akan lebih sulit untuk kembali ke asalnya.
Dalam benaknya pakde Yoto berpikir keras antara percaya dan tidak. Namun sekali lagi orang tua itu mencoba meyakinkannya dengan cara memperlihatkan sebuah tempayan kaca yang sudah berisi air dan aneka macam kembang. Tebaran bau harum bunga kantil dan bunga melati, membuat jaringan syarafnya tersadar. Lewat media itu, nampak simulasi orang-orang sedang berkumpul di tepian sungai sambil memukul-mukulkan bermacam peralatan dan alat dapur.
Tidak hanya itu, selanjutnya ia menyaksikan pula kehadiran seorang wanita paruh baya. Karti, demikian nama wanita yang 32 tahun jadi pendamping hidup. Wanita itu nampak tengah menangis sambil menggendong cucunya di tepian sungai. Menyaksikan istrinya sedang bersedih, seketika ingatannya tersadar. Namun tidak tahu harus berbuat apa. Tampaknya wanita tua itu menangkap apa yang sedang dipikirkan. la disarankan untuk menuruti pada perintahnya saat itu.
“Saran yang disampaikan membuat saya kembali ke alam nyata semakin besar. Maka tanpa ragu lagi saya lakukan apa yang diperintahkan orang tua itu,” ungkapnya. Sesuai dengan perintah, dalam waktu sekejap dirasakan tubuhnya melayang seperti saat asyik ‘nongkrong’ di sungai, kemudian diculik penguasa sungai tersebut.
“Perasaan sih memang seperti melayang. Tapi sangat cepat. Mata ini tak dapat dibuka untuk melihat apa yang sedang saya alami waktu itu. Tahu-tahu saya sudah terlentang di tepian sungai,” lanjutnya mengingat kejadian tersebut.
Ketika matanya dibuka untuk melihat sekeliling nampak orang-orang tengah mengerumuninya. Bahkan bude Karti berkali-kali berbisik, “istighfar pa’e, istighfar.” Disertai linangan air mata. Mendengar istrinya mengucap Asma Allah, pakde Yoto segera duduk dan meyakinkan hatinya. Setelah yakin yang dihadapannya itu istrinya, kemudian dipeluknya erat-erat. Begitu juga sang istri, ia begitu erat memeluk suaminya sambil berucap rasa syukur tak henti-hentinya. Sepertinya suami tercinta ini telah sadar sepenuhnya.
Usai membersihkan badan, bude Karti meminta suaminya untuk menceritakan bagaimana bisa ia bertahan hidup setelah tenggelam berhari-hari. Semua ia ceritakan mulai dari pertama hingga dipaksa untuk menikahi gadis tersebut.
Sebenarnya ia sendiri belum yakin benar, kalau dirinya telah menghilang selama tiga hari lamanya. Padahal waktu itu ia rasakan hanya satu hari.
“Setelah saya ceritakan, bahwa saya hampir saja menikah dengan gadis itu, istri dan anak-anak saya semuanya melakukan sujud (mencium tanah) bersamaan. Katanya itu sebagai rasa syukur, atas kembalinya saya dalam Keluarga,” jelasnya.
“Sebab, kata sesepuh dusun Bambang, sungai yang ada di dasar jurang itu kalau sudah makan korban, pasti korbannya tidak akan ditemukan, meskipun ditemukan sudah tentu tak bernyawa. Biasanya sang korbannya diambil oleh siluman penunggu sungai yang terkenal bengis,” katanya lagi.
Menurut keterangan salah seorang warga kalau jurang yang dikenal dengan sebutan jurang Lonte (wanita nakal) memang tergolong angker dan wingit. Pasalnya, tak jauh dari lokasi jurang terdapat aliran sungai Bambang yang sering digunakan untuk ritual ilmu kebatinan.
“Disebut jurang Lonte karena di bahu jalan tersebut, dulu sering digunakan sebagai lokasi mangkalnya para PSK (Pekerja Seks Komersial). Dan sungai Bambang itu sering digunakan ritual syarat untuk pelarisan mereka. Terakhir yang jadi tumbal, ya sepasang pengantin yang jatuh ke jurang itu setelah motor mereka ditabrak truk.” ungkap Umyatin, warga setempat.
Dari laporan para pengguna jalan saat melintas di sekitar lokasi katanya kerap melihat munculnya seekor ular besar yang menyebrang jalan di atas jembatan, “Saat muncul itulah sopir sering kali kaget dan tak mampu menguasai kendaraan, lantas menabrak pagar jembatan atau pepohonan di sisi bahu jalan,” jelas wanita berusia 37 tahun itu.
Kecelakaan yang menimpa beberapa pengendara yang melintas di jembatan Kesamben, ternyata menyimpan misteri. Sebab lokasi tempat kejadian merupakan kekuasaan bangsa siluman. Menurut Jarwo (52), warga Siraman, mengatakan salah satu penghuninya terkenal nakal dan jahil terhadap para pengguna jalan.
“Jalan ini dikuasai bangsa siluman, salah satunya adalah sosok mbah Ropinah, yakni Sosok wanita berfisik cacat, tak memiliki kaki dan hanya mempunyai tangan sebelah,” ujarnya pada penulis.
Masih menurut Jarwo, sosok mbah Ropinah inilah yang seringkali mengganggu para pengguna jaian yang melintas. Bila terganggu ia akan marah dan mendadak jadi malaikat maut. Daerah kekuasaannya meliputi kawasan hutan jati hingga sisi barat tempat jatuhnya bus yang menewaskan tiga penumpang dan dua hilang tanpa jejak.
Namun kemudian Jarwo juga menambahkan, bila sosok mbah Ropinah kadang juga bisa berbuat baik, ini tentu saja terkait dengan orang tertentu yang memberinya sesaji dan menabur kembang telon serta membakar kemenyan di sekitar daerah kekuasaannya. Karena hal itu memang sudah menjadi sebuah keharusan bagi para pengguna jalan, terlebih yang mengalami gangguan di sekitar kawasan tersebut. BNN
Bahkan ia juga menegaskan, lokasi lain yang tak kalah wingitnya adalah lokasi hilangnya para penumpang bus, termasuk tempat di mana pakde Yoto diculik. Sebab di lokasi itu terdapat pusaran air yang di dalamnya terdapat sebuah goa yang cukup dalam. Sehingga cukup menyulitkan untuk memberikan pertolongan kepada para korban yang dinyatakan hilang.
“Jika korban hilang di area ini, sebaiknya segera menabur ubo rampe seperti kembang setaman, dan menggelar ritual sesaji, agar dapat menemukan jasad korban. Kejadian yang menimpa pakde Yoto termasuk peristiwa yang langka dan mustahil. Pasalnya beliau ditemukan masih dalam keadaan hidup,” katanya setengah tak percaya.
“Saya bahkan yakin, jika beliau telah ditolong mbah Ropinah, setelah keluarganya menghaturkan sesaji di lokasi ia hilang,” lanjut pria berambut galing itu dengan meyakinkan.
“Bahkan beberapa hari yang lalu juga warga di sini menemukan kembali sosok jasad wanita tanpa busana yang ditemukan tergeletak di pinggiran sungai angker itu. Usut punya usut, ternyata ia adalah korban pembunuhan suaminya sendiri yang cemburu karena korban telah berselingkuh dengan pria lain. Bahkan hingga kini pelaku sedang dalam pengejaran pihak berwajib yang katanya lari ke alas Sumatera. Benar tidaknya saya kurang tahu pasti, Mas,” pungkasnya seraya menolak untuk diam foto. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)