Kisah Kyai Pamungkas:
IKAN JEJADIAN PENUNGGU DANAU
Situ Sipatahunan dipercaya berpenunggu tiga ekor ikan siluman. Ikan-ikan ini dipercaya muncul di saat hari hujan…
Riak air berwarna hijau yang menggenang pada danau yang berada di kaki gugusan pegunungan Baleendah, Bandung Selatan ini, sepintas mungkin terlihat sangat tenang dan akrab dengan para pemancing yang biasa berkeliling di tepinya. Karena ketenangannya, terkadang beberapa orang pun malah ada yang sengaja berenang-renang ria. Namun, siapa mengira, di balik semua ketenangan yang dapat disaksikan mata telanjang itu, di lokasi ini pun tersebar isu yang bisa mendirikan bulu kuduk. Konon, danau ini sebenarnya bisa dikatakan tempat yang cukup angker. Beberapa orang telah menjadi korban keangkeran itu.
Berdasar penelusuran yang dilakukan beberapa kali ke lokasi ini, penulis mendapatkan informasi bahwa sedikitnya telah sembilan orang yang nyawanya melayang akibat di telan keganasan danau ini. Kematian para korban berlangsung dengan beragam sebab dan musababnya. Ada yang tenggelam karena sengaja berenang, terpeleset saat memancing atau saat sejumlah penduduk setempat tengah memanfaatkan kejernihan air situ ini untuk mencuci pakaian. Namun, mereka yang menjadi korban di sini, kesemuanya umumnya adalah orang-orang luar, bukan penduduk kampung sini, ungkap Ma’at, 37 tahun, seorang penduduk asli yang berhasil ditemui penulis saat ia tengah asyik mencari ikan dan udang di tepian danau.
Dari penuturan panjang lebar laki-laki berbadan kecil yang mengaku hampir seluruh harinya selalu ia habiskan dengan menyusuri tepian situ Sipatahunan guna mendapatkan ikan dan udang yang hasilnya biasa ia jual guna memenuhi keperluan rumah tangganya, penulis banyak mendapatkan bukti serta informasi yang berkenaan dengan keanehan-keanehan yang sering terjadi di tempat ini. Dituturkan, sebaiknya orang-orang yang datang ke danau ini, baik itu untuk sekedar bermain, berenang ataupun memancing, sebaiknya selalu berhati-hati dan jangan sesekali berlaku sombong, sebab bagaimanapun di tempat ini keadaannya bisa berubah angker.
Beberapa bukti, mereka yang tenggelam dan menjadi korban, berawal dari sikap yang sombong dan tidak hati-hati. “Seorang pemancing yang menjadi korban di sini, misalnya, kejadiannya terjadi beberapa saat tatkala ia entah dengan rasa kesal atau sombong dari mulutnya keluar ucapan, bahwa di lokasi ini ternyata sama sekali tidak ada ikannya. Dan entah dari mana datangnya, tiba-tiba dihadapannya muncul seekor ikan yang sangat besar. Hingga iapun kaget dibuatnya,” jelas Ma’at.
Korban-korban tenggelam lainnya yang terjadi di situ ini terjadi tatkala datang seorang pemuda yang dengan beraninya berenang-renang dengan cara meloncat-loncat dari pilar jembatan pemantau keadaan air yang dahulunya sempat dimanfaatkan untuk irigasi, pengaturan suplai air ke kawasan pesawahan wilayah sekitar danau. Si pemuda tenggelam hanya sesaat setelah dirinya mencebur dengan cara terjun dari ketinggian pilar itu. Mayatnya baru bisa dlangkat setelah memohon bantuan penerawangan pada seorang pintar di kampung setempat. Ini baru bisa diketemukan menjelang sore hari setelah 2 hari kejadian itu. Konon, menurut penerawangan orang pintar itu, si korban mati karena diambil penunggu tempat itu.
Beberapa tahun sebelumnya, di lokasi situ Sipatahunan yang keadaannya tidak begitu luas ini, sempat tercatat pula adanya sebuah kejadian yang cukup heboh. Beberapa orang siswa yang tengah melakukan perkemahan di sekitar kawasan dekat situ ini, tiba-tiba ada yang mengalami kecelakaan akibat mandi dan bermain-main. Mereka nyaris tenggelam, namun untungnya masih bisa terselamatkan. Dari enam orang anak yang mendapat kecelakaan sehingga akhirnya perlu menerima perawatan serius itu, empat orang diantaranya ada yang mau menuruti saran-saran sesepuh di sana untuk menjalani pengobatan cara kampung setempat, sehingga nyawanya pun masih bisa terselamatkan. Sementara dua orang lainnya, yang karena keangkuhan orang tuanya yang tidak mempercayai saran sesepuh di sana, anakanaknya kemudian malah dibawa ke rumah sakit. Namun, akhirnya sang dokterpun tidak bisa menyelamatkan mereka.
Dari semua korban tenggelam yang terjadi si sini, ada keanehan yang khusus, bahwa keadaan tubuh-tubuh korban yang berhasil ditemukan, umumnya tidak didapatkan adanya bekas-bekas dan perubahan pada tubuh bahwa ia telah tenggelam, seperti tubuhnya yang membengkak dan sebagainya. Keadaan tubuhnya biasa-biasa saja!” tandas Ma’at seraya lebih panjang lebar lagi ia bercerita, bahwa di situ sudah lama diketahui warga setempat adanya tiga ekor ikan besar yang dipercaya sebagai penunggu gaib danau. Ketiga ekor ikan itu panjangnya mencapai 20 meteran. Beberapa kali wujud ikan itu pernah disaksikan oleh Ma’at. “Mereka ada yang berwarna merah, hijau dan putih seperti kamper,” tandasnya meyakinkan.
Masih menurut Ma’at yang setiap harinya terkadang bisa mendapatkan tiga kilogram udang dari tempat ini, dulu pada sekitaran tahun 1985 selama satu bulan penuh seekor ikan besar jadijadian itu dengan nyata bisa dilihat dan disaksikan oleh seluruh penduduk kampung setempat, karena dengan jelasnya tubuh ikan tersebut terlihat berenang-renang di permukaan. Peristiwa sangat langka inipun sempat menyebar dan menjadi tontonan menarik penduduk dari luar kampung. Mereka malah ada yang sengaja memotretnya.
Menambahkan cerita di atas, Aki Ohon, 70 tahun, lebih khusus menegaskan bahwa memang di situ Sipatahunan ini ada penunggu gaibnya berupa ikan-ikan bertubuh sangat besar yang sewaktu-waktu bisa mewujud. “Besarnya bisa segede pintu. Terutama ikan itu bisa terlihat manakala terjadi hujan pada siang hari,” cetusnya. ©️KyaiPamungkas.
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)