Kisah Kyai Pamungkas:
MEMBANTU PERSALINAN GENDERUWO
SALEH KEMBALI TERKEJUT, KARENA PEREMPUAN ITU TIBA-TIBA MINTA DIMANDIKAN, DAN SATU LAGI KEANEHAN YANG SEMPAT TEREKAM DALAM BENAKNYA, WANITA ITU TAK TAMPAK LELAH SEBAGAIMANA HALNYA WANITA YANG BARU SAJA MELAHIRKAN, IA BAHKAN KELIHATAN SEGAR!
SALEH, demikian sapaan akrabnya, dapat digolongkan sebagai manusia yang benar-benar pantang menyerah. Boleh dikata, tak ada kata menyerah di dalam kamus hidup dan kehidupannya, pekerjaan apapun ia lakoni demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Mulai dari tukang bagunan, buruh pabrik, pencari kayu, pencari pasir dan sederet pekerjaan kasar lainnya pernah ia jalani.
Meski himpitan ekonomi terus saja mendesaknya, tetapi, ia adalah sosok yang tak pernah melupakan Sang Maha Pencipta. Bahkan, ibadah yang dilakukannya boleh dikata setara dengan para kyai, Selain selalu melantunkan ayat-ayat Al Qur’an selepas mendirikan shalat Isya, shalat malam dan Dhuha pun selalu dijalaninya dengan perasaan senang dan gembira.
Kini, di tengah-tengah kesibukannya sebagai tukang cukur (pangkas rambut), ia menuturkan pengalamannya sekaitan pertemuanpertemuannya dengan makhluk gaib. Dan berikut adalah kisahnya…
“Mungkin karena cukup beribadah, maka, saya jadi sering melihat penampakan,” pendapatnya saat berbicang dengan penulis.
Pendapat itu memang cukup beralasan dan dapat diterima oleh akal sehat. Apalagi jika dikaitkan dengan suatu kejadian saat dirinya hendak pulang. Kala itu saat dalam pejalanan menuju ke rumahnya, ia melihat ada seorang gadis di sisi jembatan Bedengan, Ambulu. Yang paling mengherankan adalah, ternyata, tak ada seorang pun yang melihat sang gadis rupawan itu di sana. Hal ini baru diketahuinya saat ia sengaja singgah barang sebentar di warung kopi yang ada di seberang jembatan itu.
Sedang peristiwa yang lainnya adalah ketika ia akan berangkat kerja dengan mengendarai sepeda dan melewati kuburan Desa Karanganyar. Saat sedang mengayuh dengan santai, mendadak, ada seorang perempuan yang melambaikan tangan dan tampaknya berniat ingin menumpang, Saleh pun menghentikan sepedanya dan langsung bertanya, “Mau saya antar ke kuburan mana, Mbak?” Tanya Saleh.
la bertanya demikian karena melihat betapa kaki makhluk cantik itu tak menempel pada tanah. “Terserah bapak!” Jawab perempuan berpakaian atas putih dan memakai gaun panjang berwarna merah.
Dengan keberanian yang dimilikinya, Saleh pun lalu memboncengkan perempuan misterius itu. Dan seolah tak terjadi apa-apa, Saleh selalu mengajak bercakap-cakap sambil sesekali mengawasi keberadaannya. Tapi sayang, ketika ia lengah karena memikirkan keluarganya di rumah, tiba-tiba, perempuan itu sudah menghilang bak ditelan bumi. Saleh langsung saja mengumpat dalam hati. Ia kecewa, karena keteledorannya maka ia jadi kurang perhatian terhadap perempuan yang membonceng di belakang sadelnya.
Bak telah menjadi suratan alam, dalam kesehariannya jalan hidup Saleh seolah sarat dengan berbagai kejadian yang bersaput mistik. Ya… betapa tidak, selain bertemu dengan tuyul, menggali makam dan mendapatkan mayat yang masih utuh, ia juga memiliki kemampuan dapat melihat penunggu rumah atau tempat-tempat yang wingit. Dan dari sekian banyak ceritanya, ada satu yang menurut penulis paling menarik. Yakni, pertemuannya dengan Genderuwo. Kala itu, ia tak hanya melihat. Melainkan bercakap-cakap dan sekaligus membantu Genderuwo tersebut.
Setelah sejenak mengumpulkan segala ingatannya, Saleh pun mulai bercerita. Waktu itu, ia yang pekerjaaan sehari-harinya mencari kayu di Alas Donglo, Kraton, Ambulu, Jember, berusia sekitar 30-an tahun. Dan saat hendak pulang, mendadak, ia melihat ada seorang perempuan yang entah dari mana datangnya sedang melambaikan tangan kepadanya, Saleh segera mendekati dan bertanya, “Ada apa bu?“ “Tolong saya… pak, tolong saya!” Jawab perempuan yang perut buncit itu dengan wajah mengiba. Saleh seolah tak kuasa untuk menolaknya. Ia mengikuti bak kena sihir yang teramat kuat, langkah perempuan itu membawanya ke sebuah rumah bagus dan semuanya terbuat dari kayu Jati. Saleh hanya mengangguk-angguk dan bergumam dalam hati, “Pantas kalau orang-orang sering bilang banyak pencurian kayu. ternyata, semua rumah-tumah di sini terbuat dari kayu jati.”
“Ada apa bu?” Tanya Saleh setelah ia duduk d ruang tamu.
“Perut saya, pak. Sepertinya saya mau melahirkan. Tolong saya ya, pak…” jawab perempuan itu sambil mengelus-elus perutnya.
“Lho … suami ibu kemana?”
“Sedang pergi ke luar negeri, pak.”
Bak kerbau dicocok hidung, Saleh pun berdir dan melangkah masuk ke dalam kamar. Dan tanpa malu-malu, perempuan itu langsung membuka daster dan telentang di atas tempat tidur dengan kaki terbuka. Saleh makin terkejut sejenak kemudian ia melihat perempuan itu mengejan dan berusaha mengeluarkan sang jabang bayi dari rahimnya. Saleh tak bisa berbuat apa-apa. Maklum, ia memang belum pernah membantu persalinan. Alih-alih membantu persalinan, saat isterinya hendak melahirkan saja ia bergidik ngeri.
Perempuan itu seolah mengerti. Ia hanya memegangi tangan Saleh dengan sekuat tenaganya. Kini, Saleh pun mafum. Agaknya, perempuan itu butuh teman agar ia tak menanggung sakit seorang diri.
Dan beberapa menit kemudian, lahirlah dengan selamat seorang bayi dari rahim perempuan itu. Tangisan bayi pun langsung terdengar memenuhi ruangan. Ketika Saleh mengamati dengan lebih saksama, tak sadar, ia pun bergidik ngeri. Betapa tidak, bayi itu memiliki kelebatan bulu yang tidak sebagaimana bayi biasa. Dadanya berbulu sebagaimana orang dewasa, bahkan, lengannya juga dipenuhi bulu.
Ketika Saleh sedang tergugu, mendadak perempuan itupun berkata, “Tolong mandikan saya!”
Saleh kembali terkejut, karena perempuan itu tiba-tiba minta dimandikan. Dan satu lagi keanehan yang sempat terekam dalam benaknya adalah, wanita itu tak tampak lelah sebagaimana halnya wanita yang baru saja” melahirkan. Ia bahkan kelihatan segar!”
Jantung Saleh kian berdegup kecang , manakala perempuan itu memintanya untuk melucuti seluruh pakaiannya. Ya… untuk kesekian kalinya Saleh hanya menuruti keinginan perempuan itu tanpa maksud-maksud yang lain. “Saya menyabuni seluruh tubuhnya, bahkan, mengeringkan tubuh perempuan yang baru melahirkan itu dengan handuk putih yang memang sudah tersedia di sana. Sejenak kemudian, saya tertidur karena kelelahan dan tak lama setelah itu, saya pun terjaga.” demikian ungkapnya kepada penulis.
Kali ini, berjuta pertanyaan membuncah dalam benaknya. Saleh heran, kini, ia berada di bawah pohon karet dalam keadaan duduk bersandar, sementara, seorang temannya kemudian datang dan menegurnya, “Kamu sedang apa kok lewat semak-semak itu?”
Saleh menoleh ke kanan dan kiri mencari perempuan yang baru saja ditolongnya. Tapi apa daya, rumah berdinding kayu jati itu seolah lenyap ditelan bumi. Kini, yang ada hanyalah jajaran pohon-pohon yang tinggi. Setelah menghela napas beberapa kali, ia pun menceritakan apa yang baru saja dialami kepada temannya. Dan Saleh pun menarik simpulan, yang barusan ia tolong adalah Genderuwo. Apalagi, bayinya memiliki bulu yang teramat lebat.
Sang teman yang semula mendengar sambil sesekali mencibirkan bibirnya akhirnya percaya. Betapa tidak, walau semak belukar yang baru saja dilalui Saleh penuh ditumbuhi dengan onak dan duri, tetapi, tubuh Saleh tak tergores barang sedikitpun. Setelah kesadaran memenuhi benak keduanya, maka, kedua sahabat itu segera bergegas pulang. Ya… Saleh masih diliputi kengerian atas kejadian yang baru saja dialaminya.
Setibanya di rumah, setelah beristirahat sejenak, Saleh pun menceritakan pengalaman yang baru saja dialami kepada isterinya. Ternyata, keanehan tak berhenti sampai di situ. Ketika keluar dari rumah, Saleh merasakan ada hal yang berbeda pada dirinya. Ya … entah kenapa, banyak wanita bahkan anak-anak SMA yang seketika jadi tertarik kepadanya. Saleh hanya bisa bertanya-tanya dalam hati, “Apa yang menyebabkan semua ini terjadi?”
Tak perlu berlama-lama, pertanyaan yang dalam beberapa waktu melingkar-lingkar dalam benaknya akhirnya terjawab manakala ia akan berangkat untuk mencari kayu di Alas Donglo. Di tengah-tengah tumpukan kayu yang ada di belakang rumahnya, Saleh menemukan secarik pakaian dalam berupa BH. Seingatnya, istrinya tak pernah memiliki BH dengan warna seperti itu, akhirnya Saleh pun sadar, agaknya BH inilah yang membuatnya jadi dikagumi oleh banyak atau bahkan seluruh wanita yang melihatnya.
Sadar bahwa keutuhan rumah tangganya harus selalu dijaga, maka, Saleh pun langsung mengembalikan BH itu ke Alas Donglo. Setelah mengucapkan kata, “Terima kasih, tapi saya telah punya istri dan berjanji tidak ingin tergoda dengan wanita lain. Selain itu, saya takut jika benda ini diketemukan dan dipakai oleh orang yang tak bertanggung jawab dapat untuk menyakiti para perempuan. Untuk itu, saya kembalikan BH ini kepada nyai,” sambil meletakkan BH tersebut di tengah-tengah semak belukar yang dua hari lalu dilaluinya.
Dan benar, setelah itu, tak ada pandangan atau lirikan penuh arti dari wanita yang berpapasan atau melihatnya. Demikian sekelumit dari sekian banyak pengalaman misteri dari Pak Saleh, semoga, para pembaca setia dapat mengambil hikmah dan cerita ini. ©️KyaiPamungkas.
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)