Kisah Kyai Pamungkas:
MISTERI BUKIT GEGER
Nusa Dua Bali, tak hanya dikenal sebagai kampung internasional dimana turis mancanegara bermukim karena pantainya yang putih bersih dengan laut yang biru airnya. Tapi di salah satu kampung di Nusa Dua yang bernama Peminge terdapatlah Bukit Geger, bukit yang di seantero Bali dikenal selain karena indah juga karena keangkerannya.
Paranormal-indonesia.com yang selama seminggu nyambang di tempat itu mendapati bahwasanya Bukit Geger telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Di sana bukan saja dihuni oleh makhluk halus semacam dedemit yang berkepala plontos setinggi lebih dari 2 meter, tapi juga didiami oleh tak kurang dari 15 hantu orang mati akibat tenggelam di pantai Nusa Dua.
Menurut penuturan Wayan Losan, 59 tahun, yang merupakan juru kunci Geger, tempat itu memang sejak semula digunakan sebagai tempat pertapaan dari raja-raja Bali. Karena itulah yang menjadikannya sampai sekarang dikenal oleh terutama orang-orang yang suka nyepi. “Dulu sebelum pak Dwi Katmono memugar tempat ibadah, di puncak bukit itu jalannya berbatu dan banyak pohon jati. Kesan angkernya di siang haripun sangat terasa, Paparnya.
Pak Dwi, maksudnya adalah Sudwikatmono, pemilik Hotel Nikko yang berdiri tegar tak kurang dari 2 Km arah ke Selatan dari bukit Geger. Sekarang ini selain keindahan dan keangkerannya, bukit Geger juga menyimpan misteri berupa makhluk halus yang bergentayangan bahkan di siang hari. “Saya pernah melihat Banaspati Raja, Wewe Gombel, Celuluk Bonglak sekalian bermunculan, di antara pohon sawo kecik itu,” tutur Losan dengan nada sumringah.
Selain kehadiran makhluk yang di Bali dipercayai selalu membawa kebaikan itu, di bukit Geger juga berdiri pura cukup megah, yang lengkap dengan candi Bentar dan Kori Agung serta bangunan Meru. “Odalan atau upacara besar di tempat ini jatuh setiap bulan purnama kelima, setahun sekali,” ungkap Wayan Losan yang juga merupakan juru kunci sekaligus juru sapu di tempat itu.
Menurutnya, setiap malam ada saja orang yang berkepentingan dengan jabatan, kedudukan, kekayaan dan jodoh serta rejeki datang ke tempat itu. Mereka membawa pejati, banten khusus untuk pemberitahuan bahwa si pelaku peristiwa meminta berkah.
“Pada umumnya mereka yang datang mendapatkan akik berbentuk ikan warna coklat.” Ini penuturan Ketut Rimbun, 54 tahun, dukun pijat yang pernah melakukan pertapaan di sekitar bukit Geger.
Konon setelah mendapatkan ikan warna coklat itu, ada saja orang sakit yang meminta bantuannya untuk kesembuhan. “Orang yang lebih beruntung bisa mendadak naik jabatannya, ataupun mendapatkan rejeki super nomplok,” paparnya menambahkan.
Itu seperti dialami oleh Ketut Sudah, 60 tahun, mantan pemborong yang 5 tahun lalu bangkrut akibat tertipu rekan bisnisnya. Dia mencoba melakukan hining sepi ke bukit Geger. Pada malam ketiga dia didatangi salah seorang dari lusinan penghuni bukit yang menyarankan dia untuk membuka bisnis yang ada hubungannya dengan peternakan.
“Saya kemudian beternak lebah, jauh menyimpan dari bisnis kontraktor. Tapi sekarang, saya bisa menghasilkan 1 ton madu setahun dari hasil peternakan lebah itu. Tak peduli orang lain terkapar bom Bali bisnis saya malah terus berkibar,” ujar Sudah dengan nada bangga.
Selain dikenal sebagai tempat tetirah untuk mendapatkan keberkahan, bukit ini juga menyimpan misteri yang sampai Sekarang tak terpecahkan. Siapapun yang berani tinggal dekat dengan bukit Geger akan mendapatkan kutukan, yakni selalu berkeinginan untuk meniduri anaknya sendiri. Seperti dialami Ketut Jebug, 60 tahun, (bukan nama sebenarnya) yang selama bertahun-tahun membuka ladang kacang dan jagung di dekat Pura Geger.
Menurut sebuah sumber, selama tinggal di pondoknya yang sederhana bersama anak gadisnya yang bernama Ketut Les, 30 tahun, dia tercatat 2 kali menghamili anaknya itu. “Tapi karena kami menganggapnya sedang kena kutukan, kami tak memberlakukan sangsi apapun. Padahal kejadian itu terjadi sekitar 15 tahun yang lalu, kami memiliki sangsi adat untuk menjaringnya, yang kami lakukan cukup mengusir dia dari kawasan suci itu,” tutur juru kunci Bukit Geger menambahkan.
Dalam perhitungan Bali, lokasi pura dan Bukit Geger yang berada di puncak bukit menghadap ke selatan memang selalu memberi bencana. Hanya saja penduduk setempat tak menyangka bahwasanya Ketut Jebug akan nekad menghamili putrinya sendiri.
Adapun nasib anak hasil hubungan bapak dan anak itu sampai sekarang masih baik-baik saja. Bahkan sudah sekolah sampai tingkat SLTP. Saat Paranormal-indonesia.com berusaha mengunjungi keluarga yang terkena kutuk itu yang terlihat adalah mereka begitu sangat protektif dan curiga kepada orang Bali.
Selain adanya kutukan, Bukit Geger juga memiliki misteri lain, yakni adanya tempat kedalaman 50 meter dari pantai Bukit Geger yang dipercayai mengandung mukjizat. Ada beberapa orang yang membuktikan bahwa di sana ada sumber air yang setiap pasang surut menyemburkan air tawar. Padahal sumber air itu berada di tengah karang yang berlokasi di kedalaman air laut.
“Penduduk di sini menggunakannya untuk melakukan penyucian diri, misalnya untuk nelu bulanin, untuk menghilangkan mala atau sakit akibat kutukan magis,” ujar Made Kupug, 75 tahun, dukun dari Denpasar yang sudah lima tahun belakangan mengajak pasiennya berobat ke tempat itu.
“Tapi tak sembarang orang bisa mendapatkan keheningan air dan kesucian Bukit Geger itu. Saya perlu ke sini selama setahun terus menerus setiap minggu, barulah diberi petunjuk tentang lokasi air tawar di tengah laut itu,” ungkap Made Kupug.
Dengan sedikit mantra yang hanya diketahui oleh Kupug maka ombak yang biasanya membahana walau sedang air surut akan berhenti sejenak seolah memberi kesempatan kepadanya untuk mencari sumber mata air itu. Beberapa orang yang mempercayainya mengakui selain untuk menghilangkan sakit kulit dan aneka macam gangguan kejiwaan, air yang bersumber dari bukit Geger itu juga bisa digunakan untuk mengusir setan dan sejenisnya.
Bahkan mereka yang bisnisnya hancur atau yang istrinya nyeleweng bisa memanfaatkan air suci dari kedalaman samudera itu untuk mengatasinya. Yang penting mereka percaya dan meyakininya. Seperti diakui Ketut Sorti, 32 tahun, seorang ibu yang menghidupi 5 anak yang ditinggal kawin lagi oleh suaminya.
Namun, begitu dia mendengar ada air suci yang bisa mengembalikan suaminya, dia segera ke tempat itu sekitar 2 tahun yang lalu. Sekarang ini suaminya sudah ingat membiayai kebutuhan anak-anaknya yang masih sekolah. Semenjak memanfaatkan khasiat air suci itu dia mengaku, kehidupan rumah tangganya mulai bergerak ke atas normal lagi. ©️KyaiPamungkas.
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)