Kisah Kyai Pamungkas:
PENGARUH KLENIK DALAM BISNIS
Bisnis, mirip seperti judi. Perhitungan yang cermat belum tentu membawa kesuksesan. Karena itu, sejak dulu, sudah jadi rahasia umum kalau pebisnis di negara kita Indonesia, banyak yang menggunakan ilmu-ilmu mistik agar bisnis yang mereka geluti bisa lancar. Satu kenyataan yang seolah melawan arus.
Tapi, kenyataan juga, dalam kancah rivalitas yang kian tak sehat, dunia bisnis makin penuh ancaman. Bukan lagi hal baru kalau banyak pebisnis yang diam-diam mengantisipasi kerasnya persaingan dengan cara-cara mistik. Ini bukan semata-mata demi operasional usaha agar tetap berjalan, tapi juga dalam rangka mencapai sukses yang ingin diraih. Kalangan paranormal menyebut, kancah bisnis saat ini tak ubahnya seperti belantara. Untuk merebut sukses apa pun akan dilakukan. Salah satunya adalah dengan guna-guna dan santet. Banyak bisnismen yang harus menelan pil pahit gara-gara ulah ilmu hitam ini.
Fakta di lapangan, permistikan dalam bisnis paling banyak dilakukan oleh para pebisnis kelas menengah. Tapi, bukan berarti para pebisnis kelas atas steril dari praktek-praktek semacam ini. Contoh paling gampang adalah dengan mencatut nama Liem Sioe Liong, taipan paling tersohor di jaman Orba. Sudah banyak yang menyebut kalau Om Liem menggunakan cara-cara mistik dalam menopang kelancaran bisnisnya. Jadi, kalau pebisnis sekelas Om Liem saja sudah menempuh cara gaib, maka bukan hal aneh kalau pebisnis kelas kacang menggunakan kiat yang sama.
Kunci sukses bisnis salah satunya adalah cermat membaca potensi diri dan peluang yang ada. Ini jelas sangat realistis. Lantas, bagaimana kalau yang realistis itu dipadukan dengan ritual-ritual mistik yang sama sekali tidak realistik? Bisa jadi ini seperti mengaduk air dengan minyak. Tidak bisa menyatu tapi bisa saling berhimpitan. Atau, jangan-jangan seabrek ilmu mistik. itu termasuk peluang yang musti diperhatikan. Setidaknya, jalan menuju ke arah sana. So, ini tentu untuk orang-orang yang percaya.
Penggunaan bumbu-bumbu mistik ada dan biasa di kalangan pebisnis. Sebuah cerita lucu…?
Lucu sekali! Sebuah stasiun radio swasta di Jakarta yang cukup terkenal dan pernah menduduki peringkat lima besar dalam hal jumlah pendengar, memasang bumbu mistik di dekat alat pemancarnya. Bumbu mistik yang dimaksud adalah berupa kemenyan yang dibakar di atas pedupaan, sehingga asap beraroma magis menebar di dalam studio berukuran 4 x 6 meter.
“Bos sudah lama membakar kemenyan ini. Katanya agar stasiun radio ini tetap eksis,” kata seorang operator yang keberatan disebut namanya.
Langkah yang ditempuh sang pemilik stasiun memang terbilang nyeleneh. Tapi untuk sementara waktu, di tengah ketatnya persaingan bisnis siaran, sang pemilik stasiun radio-masih merasa sefty.
“Tapi bukan berarti kami ‘tidak mengadakan “perbaikan mutu siaran,” tegas si operator yang mengaku juga ikut merasa aneh dengan alternatif yang dipilih bosnya.
Ada cerita lucu (kalau mau menganggap demikian) yang lain. Seorang pengusaha minuman yang cukup ternama konon selalu menggunakan Angkin Lipat Tujuh dalam setiap urusan bisnisnya. Menurut Mbah Daru, konsultan spiritual pengusaha ini, yang dimaksud Angkin Lipat Tujuh bentuknya mirip ikat pinggang. Bila digunakan dengan cara mengikatkannya pada pinggang dan harus bersentuhan langsung dengan kulit, maka pemiliknya akan memiliki power gaib yang luar biasa. Salah satunya, dia akan mudah menundukkan relasi karena kharisma yang sangat hebat.
“Angkin Lipat Tujuh itu mengambil filosofi pada tujuh laut dan langit,” tandas Mbah Dar mengaku sudah sepuluh tahun mendampingi bosnya.
Ada lagi cerita yang tak kalah menggelikan. Ini diperankan oleh Kartadi, seorang pebisnis limbah partai besar yang tinggal di bilangan Jakarta Kepada penulis ia mengaku begitu yakin dengan yang namanya Nogo Dino (Naga Hari-Red), sampai-sampa setiap kegiatan bisnis yang dilakuinya berdasarkan hitungan Nogo Dino yang berlaku.
Cerita-cerita aneh tapi nyata seperti Itu sebenarnya tak perlu dianggap terlalu nyeleneh kalau saja kita mau jujur pada fakta yang ada di lapangan. Urusan memperlancar bisnis dengan cara-cara mistik sejatinya bukanlah dongengan baru, tapi sudah ada sejak lama. Yang berbeda mungkin hanya model ritual dan prasarana yang digunakan.
Ritual sekaitan dengan bisnis tidak selamanya berorientasi pada keberhasilan usaha, tapi juga bagaimana mempertahankan usaha yang ada. Para pebisnis banyak yang menyadari bahwa rivalitas dalam berusaha tidak selamanya dilakukan dengan cara-cara yang berorientasi pada bisnis itu sendiri, melainkan banyak pula yang dilakukan dengan cara-cara di luar koridor resmi. Salah satunya adalah dengan menggunakan guna-guna atau santet. Kata Ki Sawunggaling, cara curang semacam ini sekarang sudah sangat umum dilakukan. “Artinya, untuk membuat pesaing bangkrut cara paling gampang memang dengan mengirim guna-guna!” tegasnya.
Hal yang disinyalir oleh Ki Sawunggaling memang bukan isapan jempol. Kenyataan getir ini setidaknya pernah dialami oleh Hadi Prayitno, 43 tahun, pengusaha restauran yang tinggal di daerah Pakubuwono, Jakarta Selatan. Gara-gara restorannya maju Hadi mengidap penyakit aneh. Penisnya membengkak sebesar betis orang dewasa. Setelah didiagnosa oleh dokter ahli penyakit Hadi itu tak ada catatan medisnya. Semuanya baru terbongkar setelah ia berobat kepada seorang kyai di Jawa Barat. Rupanya, penyakitnya itu disebabkan oleh guna-guna yang dikirim oleh salah seorang rival bisnisnya di bidang usaha yang sama.
Kalau saja Hadi tidak menempuh cara alternatif untuk mengobati penyakit yang diidapnya, bisa dipastikan usahanya akan mengalami kebangkrutan dalam tenggang waktu cepat atau lambat. Nah, inilah target yang diharapkan oleh si pengirim guna-guna. Dengan kebangkrutan restoran Hadi, berarti dia bisa mencuri peluang untuk memajukan restoran miliknya. Sebuah tak-tik yang musykil tapi juga cerdas.
Di tengah ketatnya persaingan, nasib seperti yang dilakoni oleh Hadi Prayitno sangat mungkin dialami oleh pebisnis. Guna mengantisipasinya, banyak juga pebisnis yang menggunakan ritual-ritual mistik tertentu. Yang paling sering dilakukan contohnya Ritual Tolak Balak dan Pagar Gaib. Kata Kyai Pamungkas, paranormal yang kerap melakukan ritual backup usaha ini, dewasa ini hampir 80 persen perusahaan melakukan pemagaran gaib. “Kalau ritual Ini diabaikan umumnya perusahaan akan mengalami banyak gangguan, bisa dari rivalnya maupun dari lingkungan gaib setempat,” tandas Kyai Pamungkas yang berpraktek di daerah Condet, Jakarta Timur.
Maju tidaknya sebuah bisnis tidak semata bergantung pada hitungan besar kecil dan kejelian membaca peluang, di balik itu ada faktor lain yang tidak boleh dianggap remeh di tengah iklim rivalitas yang tidak sehat seperti sekarang ini, yaitu: MISTIK!
Yang satu ini letaknya sangat jauh dari meja kerja. ©️
KyaiPamungkas.
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)