Kisah Kyai Pamungkas:
RITUAL TABOT MASYARAKAT BENGKULU

Konon, Jika prosesi Tabot Ini ditiadakan, maka alamat akan datang malapetaka. Tapi, menggelar Tahot hanya boleh dilakukan di bulan Muharam…

 

Upacara Tabot sudah melekat dan mendarah daging bagi masyarakat Bengkulu. Saking kuatnya, sampai-sampai masyarakat mempunyai keyakinan bahwa apabila acara Tabot ini tidak dilaksanakan maka akan terkena tulah.

 

Memang Mitos inipun sudah didengar saat dahulu yakni keturunan Sipahi yang merupakan orang yang sangat fanatik dengan acara Tabot ini sehingga ia mengatakan apabila acara Tabot ini tidak dilaksanakan maka berarti petaka menimpa. Perayaan Tabot ini harus dilaksanakan di bulan Muharam, di luar bulan itu tidak boleh.

 

Menurut Pak Sapuan, salah satu petaka yang pernah menimpa Bengkulu ini akibat salah membuat Tabotnya yakni hanya bentuknya menyerupai rumah adat. Pada saat itu tahun 1948 terjadi wabah cacar, persisnya menjelang datangnya Bung Karno di Bengkulu yang juga didampingi oleh Ibu Negara yakni Fatmawati. Masyarakat di daerah Bengkulu waktu itu menginginkan penyambutan semeriah mungkin. Atas usulan seorang tokoh yang berdiam di pasar Malaboro untuk membuat Tabot sebagai salah satu upacara penyambutannya, kemudian tokoh itu menyuruh orang Minang untuk membuat Tabot tersebut karena di daerah pasar tersebut banyak orang Minang. Maka oleh mereka dibuatlah Tabot Oyak (Tabot yang diguncang-guncang lebih dikenal di daerah Pariaman, Sumatera Barat). Dan jadilah Tabot tersebut menjadi salah satu kegiatan dalam upacara penyambutan Bung Karno dan Ibu Fatmawati. “Makanya pada saat itu Bengkulu di guncang oleh wabah penyakit cacar ganas karena Tabot diadakan bukan di bulan Muharam!” tegas Pak Sapuan.

 

Mereka yang menderita penyakit ini mengalami penderitaan yang teramat sangat. Kulitnya melepuh ditumbuhi cacar yang berbau amis dan rambut penderita pun rontok, penderitaan yang lebih berat lagi ia tidak dapat bergerak. Ia dibaringkan di pelepah daun pisang yang telah dipanaskan dan rumah penderita pada saat itu diberi bendera merah sebagai kode si penderita supaya dijauhi.

 

Wabah inipun cepat sekali menular sampai ke Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan, sampai membuat Tim medis kewalahan mengatasinya. Pada saat itu langsung saja keturunan Sipahi mengucap bahwa tragedi itu terjadi dikarenakan pembuatan Tabot Oyak sehingga keluar ucapan dalam bahasa Melayu yakni, ” Buek Tabot Oyak Mangko di oyaknyo galo Bengkulu ko!” Maksud dari kata-kata itu yakni gara-gara membuat Tabot Oyak Bengkulu diserang wabah cacar yang ganas.

 

Rasa percaya masyarakat Bengkulu pada saat itu bertambah besar karena Malaboro dan sekitarnya yang menjadi sebagai tempat pusat pembuatan Tabot Oyak itu merupakan penderita yang paling banyak dan beberapa orang yang berpartisipasi membuat Tabot Oyak pada saat itu meninggal dunia. Di Malaboro pada saat itu didirikan sebuah tempat yang khusus bagi para penderita yakni di los ikan dan tempat penampungan yang lainnya di Tembok Baru.

 

Kelompok Sipahi pada saat Itu langsung mengambil tindakan dengan berzikir kepada Allah dan memohon ampun, semoga dijauhi dari malapeta. Setiap rumah digantungi air Sedingin sebagai penolak balak. Anak-anak beserta keturunan lainnya diberikan benang kuning agar penyakit tidak berani mendekat. Wabah ini berakhir sekitar tahun 1950.

 

Keturunan Sipahi sekarang ini adalah penyelenggara Tabot. Dari keturunan tertua menganggap bahwa upacara Tabot ini wajib dilaksanakan. Keterangan ini dipertegas oleh Hamidi, bahwasanya memang acara Tabot ini wajib dilaksanakan karena memang telah banyak kejadian yang aneh terjadi bila ditiadakan.

 

Dalam pembuatan Tabot hati pembuatnya harus bersih dari yang haram. “Kalau kita tidak mau melakukan pembuatan Tabot tersebut maka memang sudah banyak tragedi yang melanda baik Itu nelayan maupun penduduk lainnya.” Kata Hamidi. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)