Kisah Kyai Pamungkas:
KOMUNITAS GAIB LERENG GUNUNG PUTRI

Gunung Putri di daerah Cianjur, Bogor ini masih banyak sekali menyimpan kisah-kisah mistis di dalamnya. Salah satunya makam tua Raden Ayah, yang konon katanya putra dari Eyang Surya Kancana, penguasa Gunung Gede, Cianjur, Bogor. Penulis tertarik untuk menyibak kabut yang menyelimuti makam tua Raden Ayah, karena menurut kesaksian pegawai sahabat, di makam tersebut sering keluar siluman harimau putih.

 

Pagi itu dari Pos Pengumben, Jakarta, Budi Harjono dan pegawainya, Asep, yang warga asli lereng Gunung Putri ini sengaja menuju tempat tinggal pegawainya. Ia dan isterinya, Petty, ingin refreshing dari kepenatan ibu kota, dengan mencari sayur-sayuran segar di lereng Pegunungan Putri, kampung halaman pegawainya. Juga ingin mencari beberapa jenis tanaman obat terapi herbal untuk saudaranya.

 

Benar-benar alamnya masih perawan dengan & segala kepolosan dan kemolekan ditunjukkan kawasan ini. Udara yang dingin membuat persendian terasa Iinu. Namun dada benar-benar terasa ‘plong’ menghirup kebersihan oksigen di Gunung Putri. Bukan seperti di ibu kota yang setiap udara yang terhisap sudah dicemari dengan berbagai racun terbang polusi akut.

 

Tak dinyana, tidak begitu jauh dari rumah Asep, ternyata ada makam yang dituakan warga sekitar Lereng Gunung Putri. Makam itu dikenal dengan nama makam Ayah, putra penunggu Gunung Gede.

 

Ada kisah mistis yang menggelayuti makam Ayah atau disebut Raden Ayah. Konon, dari kesaksian beberapa peziarah, dari makam ini sering muncul harimau putih cukup besar

 

“Asal niatnya baik, harimau itu tidak akan mengganggu. Justru kemunculannya ditunggu-tunggu peziarah. Karena menurut kepercayaan warga, jika ditemui harimau putih itu pertanda cita-cita atau hajatnya akan Segera terkabul,” jelas Asep.

 

Lebih lanjut dia menceritakan. ”Namun jika peziarah itu datang dengan niat kurang baik, biasanya tidurnya akan dipindah dengan cara misterius, yaitu di taruh di comberan atau dibuang di tegalan yang jaraknya cukup jauh. Entah siapa yang memindahkannya,”

 

Mungkin pesan yang diinginkan ‘gaib’ makam Raden Ayah ini, bahwa orang tersebut memang hidupnya penuh dengan kesalahan, sehingga disamakan dengan lumpur comberan.

Siapakah R Surya Kencana ?

 

Tak banyak yang bisa digali tentang Raden Ayah Ini. Ia adalah salah satu putra dari Eyang Raden Surya Kancana, penguasa gaib Gunung Gede. Sedangkan Eyang Surya Kancana yang terkenal kesaktiannya ini adalah putra dari Raden Aria Wiratanudatar, bupati Cianjur, yang menikah dengan Ratu Jin yang bernama Nyai Ratu Sekar Arum. Sedang Raden Aria Wiratanudatar, masih Trah dari Prabu Siliwangi, legenda Tanah Pajajaran. Berdasarkan sejarahnya tahun 1529 kerajaan Talaga direbut oleh Cirebon dari Negara Pajajaran dalam rangka penyebaran agama Islam. Tetapi rajaraja Talaga, yaitu Prabu Siliwangi, Mundingsari, Mundingsari Leutik, Pucuk Umum, Sunan Parung Gangsa, Sunan Wanapri, dan Sunan Ciburang, masih menganut agama lama.

 

Sunan Ciburang memiliki putra bernama Aria Wangsa Goparana, merupakan leluhur Eyang Suryakancana merupakan orang pertama memeluk Islam, namun tidak direstui oleh orang tuanya. Akhirnya Aria Wangsa Goparana meninggalkan keraton Talaga menuju Sagalaherang, Kabupaten ‘ Subang.

 

Di Sagalaherang, mendirikan pondok pesantren untuk menyebarkan agama islam. Pada akhir abad ke-17, beliau wafat di Kampung Nangkabeurit, Sagalaherang. Beliau meninggalkan putraputri, yaitu: Djayasasana, Candramanggala, Santaan Kumban, Yudanagar, Nawing Candradirana, Santaan Yudanagara, dan Nyai Mas Murti. Aria Wangsa Goparana, menurunkan para Bupati Cianjur yang bergelar Wira Tanu dan Wiratanu Datar serta para keturunannya. Putra sulungnya, Djayasasana dikenal lamba saleh. Setelah dewasa Djayasasana meninggalkan Sagalaherang diikuti orang dekatnya. Kemudian bermukim di Kampung Cijagang, Cikalongkulon, kabupaten Cianjur. Djayasasana yang bergelar Aria Wira Tanu, menjadi Bupati Cianjur atau Bupati Cianjur Pertama (1677-1691) meninggal dunia antara tahun 1681 -1706 meninggalkan putra-puteri sebanyak 10 orang, masingmasing Dalem Anom (Aria Natamanggala), Dalem Aria Martayuda (Dalem Sarampad), Dalem Aria Tirta (Di Karawang), Dalem Aria Wiramanggala (Dalem Tarikolot), Dalem Aria Suradiwangsa (Dalem Panembong), Nyai Mas Kaluntar, Nyai Mas Karangan, Nyai Mas Djenggot dan Nyai Mas Bogem.

 

Djayasasana yang bergelar Aria Wira Tanu memiliki seorang istri lain dari bangsa jin Islam dan dikaruniai tiga orang putra-putri, yaitu Raden Eyang Suryakancana yang hingga sekarang dipercayai bersemayam di Gunung Gede atau hidup di alam jin. Putri kedua, Nyi Mas Endang Kancana alias Endang Sukaesih alias Nyai Mas Kara, bersemayam di Gunung Ciremai, dan Andaka Warusajagad (tetapi ada juga yang menyebutkan bukan putra, tetapi putri bernama Nyai Mas Endang Radja Mantri bersemayam di karawang).

 

Komunitas Gaib

 

Kembali ke cerita makam Ayah. Asep mengisahkan, “Aku sendiri waktu tirakat disini selama 3 hari 3 malam tidur di samping Raden Ayah, tahu-tahu badanku dilompati macam putih itu. Waktu itu aku sedang mohon cari kerja. Tak tahunya setelah ke ibu Kota, dikenalin teman, ikut kerja pada Mas Budi ini.”

 

Sejauh ini keberadaan makam Raden Ayah masih sangat dihormati oleh penduduk Lereng Gunung Putri, Cianjur. Beliau dianggap sebagai pelindung gaib daerah ini.

 

Selain makam tua Raden Ayah, Gunung Putri ini menyimpan banyak kisah-kisah mistis. Diantaranya yang sangat populer adalah keberadaan komunitas makhluk halus yang sering menampakkan diri pada orang yang lewat di daerah kekuasaannya di Lereng Gunung Putri, seperti Kemangmang, Kelong Wewe, dan Hantu Si Elen.

 

Kemangmang, sosoknya menyerupai seekor binatang buas semacam harimau gondrong atau singa, dengan kuku-kuku yang menyala di malam hari. Penampilannya memang cukup mengerikan. Kemangmang biasanya muncul pada waktu maghrib atau kadang malam hari dan seringnya muncul dilahan pesawahan atau empang.

 

D yakini oleh warga, kemangmang ini tidak mengganggu orang. Kesukaannya makan ikan di empang-empang. Hanya kehadirannya karena sosoknya yang cukup menyeramkan ini membuat orang yang melihat penampakannya akan ketakutan. Kemangmang termasuk jenis Jin.

 

Kelong Wewe, sosok yang bila muncul berupa perempuan berpayudara besar. Ia biasanya muncul menjelang petang dan malam hari. Kedatangannya bertujuan untuk menggoda anak-anak kecil yang masih bermain-main di luar rumah di malam hari, untuk diculik dan disembunyikan. Anak itu dalam sarang kalong wewe bisa satu minggu, sebulan, bahkan setahun. Cara tradisional untuk mencari anak kecil yang diculik Kelong Wewe dengan cara menabuh tampah dan kentongan, kadang cething, sehingga menimbulkan bunyi, “buk…buk…ting….”

 

Suara unik yang ditimbulkannya dari tabuhan ini, akan sangat membuat resah Kelong Wewe, sehingga anak yang diculik Itu akan dikembalikan. Hanya saja seringkali setelah anak itu ditemukan biasanya tidak b sa bicara atau gagap, bahkan sering terlihat perkembangan anak itu menjadi idiot.

 

Konon anak yang diculik ini menjadi seperti itu, karena ia telah diberi ASI oleh Kelong Wewe yang ukuran payudaranya sangat bombastis. Juga ia diberi makan kotoran hewan, cacing, dan makanan yang bagi manusia tidak layak, padahal itu sebenarnya makanan terenak bagi Kelong Wewe.

 

Hantu yang termuda di Gunung Putri tapi cepat sekali melesat namanya hingga sejajar dengan bintang-bintang lama dunia makhluk halus adalah Si Elen, yang bila menampakkan diri sebagai sosok perempuan yang sangat cantik dengan mengenakan pakaian serba putih, disertai aroma wewangian bunga melati yang harum semerbak.

 

Namanya menduduki rating tertinggi pada tahun 1993-an, karena menjadi buah bibir masyarakat sekitar. Katanya, Si Elen ini adalah seorang gadis yang diperkosa beramai-ramai oleh beberapa pemuda berandalan dengan sangat sadis, kemudian dibunuh secara biadab, lalu mayat gadis maiang ini di gantung di Pohon Sawo.

 

Pagi harinya mayat gadis itu ditemukan warga dalam keadaan masih hangat. Oleh ayahnya, mayat yang masih hangat ini Gitelinga kirinya dibisiki kata-kata seperti suruhan, agar ia mencari pembunuh biadab tersebut meski harus ke ujung jagad hingga ketemu dan dibantai sesuai dengan perbuatannya.

 

Sebagian orang memang percaya mayat yang masih hangat dan meninggal dengan tidak wajar, bila dibisiki “kata sesuatu” ia akan menjadi arwah gentayangan. Bahkan jika tidak disempurnakan akan menjadi hantu jahat selamanya, karena ia terjebak dimensi dendam yang sangat sulit untuk melepaskan diri. Dan itu juga terjadi pada arwah-arwah yang mati sebelum waktunya dan tidak wajar.

 

Hantu gadis Si Elen memang kerap sekali mengganggu orang. Kemunculannya pada tengah malam. Biasanya pengendara motor atau mobil yang sendirian, ia akan membonceng hingga turun di suatu tempat, tahu-tahu hilang tanpa jejak. Kadang, misalkan ada tukang sate, dipanggil untuk dibakarkan beberapa sunduk. Namun begitu sampai rumah, uang pembayaran Si Elen akan berubah jadi daun.

 

Namun sekarang kemunculannya sudah sangat jarang ditemui, mungkin juga sudah ada orang yang melepaskan ia dari rasa dendam, atau bisa jadi Si Elen sudah bosan menjadi si penggoda. Entahlah, dunia hantu memang sulit di mengerti, tapi menarik untuk didengar kisahnya.

 

Pada dasarnya hantu itu setidaknya yang diketahui manusia sejauh ini dikenal dengan luas sebagai iblis, setan atau jin. Makhluk Ciptaan Tuhan yang memang pada dasarnya mendapatkan ‘lisensi’ untuk menggoda, mengganggu, serta menyesatkan manusia dari rel kebenaran yang sudah digariskan oleh agama, sampai hari kiamat tiba. Tentunya hanya berlaku untuk manusia yang mudah digoyahkan keyakinannya. Mereka para makhluk halus tidak diberi mandat untuk ‘memaksa’. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)