Panggonan Wingit:
MISTIS GUNUNG PESAGI LAMPUNG BARAT
Gunung Pesagi, memiliki ketinggian sekitar 2.262 meter diatas permukaan laut (dpl) yang menjadikannya sebagai gunung tertinggi di Provinsi Lampung. Konon di kaki gunung ini dipercaya sebagai lokasi kerajaan Sekala Brak yang merupakan awal mula keturunan suku Lampung. Gunung Pesagi memiliki keindahan alam yang masih sangat asri dan alami, tentunya akan menjadi hal yang menarik untuk dijelajahi.
Gunung Pesagi termasuk dalam wilayah Kecamatan Balik Bukit, Liwa, Kabupaten Lampung Barat. Untuk mencapainya para pendaki dapat menggunakan bus jurusan Liwa yang bisa kita temukan di terminal Rajabasa, Bandar Lampung. Tarifnya sekitar Rp 40.000 sampai Rp 50.000 per-orang dengan memakan waktu tempuh perjalanan sekitar delapan jam.
Setibanya di Liwa, kita dapat turun di Simpang Penataran dan dilanjutkan menuju Desa Bah Way, yang merupakan desa terdekat untuk memulai pendakian. Untuk menuju ujung aspal Desa Bah Way, kita dapat menggunakan angkot dari Simpang Penataran yang dapat memakan waktu tempun sekitar 20 menit. Kita dapat pula menyewa angkot yang ada di sana, biasanya sopir angkot mematok ongkos sekitar Rp 150.000 untuk perjalanan antar jemput.
Terdapat tiga buah jalur yang bisa kita tempuh untuk menuju puncak gunung Pesagi. Dua diantaranya merupakan jalur resmi yaitu jalur dari Pekon (desa) Bahway dan Pekon Hujung. Sedangkan satu lagi yaitu jalur patah hati yang biasanya digunakan untuk lomba kebut gunung. Jalur pendakian standar yang biasa digunakan adalah jalur desa Bahway yang membutuhkan waktu tempuh sekitar 6-7 jam pendakian. Sedangkan jika melalui jalur Pekon Hujung dapat ditempuh dalam waktu sekitar 4-5 jam pendakian.
Mendaki melalui jalur desa Bahway kita akan melalui jalur yang cukup menantang. Perjalanan dari desa menuju Pintu Rimba dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam. Pintu rimba merupakan batas antara lahan perkebunan penduduk dengan hutan. Selama dalam perjalanan kita akan melintasi perumahan dan perkebunan kopi milik penduduk setempat.
Setibanya di Pintu Rimba, selanjutnya perjalanan akan menuju daerah yang diberi nama Pos Gisting yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2.5 jam pendakian. Medan yang dilalui cukup menanjak dengan vegetasi berupa hutan rapat. Pada pos ini terdapat sumber air yang bisa kita temukan sekitar 20 meter ke bawah. Sumber air ini tertampung dalam cerukan batu yang tidak pernah kering walaupun saat musim kemarau.
Dari Pos Gisting selanjutnya pendakian akan menuju ke Penyambungan yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar satu jam. Medan yang dilalui berupa tanjakan terjal yang akan membawa kita menuju batu pipih. Sesua dengan namanya, batu ini berbentuk pipih dengan ukuran cukup lebar yang jarak antar batunya saling berdekatan sehingga cukup nyaman untuk bersantai. Panorama alam yang disajikan dari sini pun cukup indah karena memang merupakan lokasi yang terbuka.
Selepas batu pipih anda akan melalui jalur bebatuan yang tersusun bertingkat dan sambung menyambung menjadi satu. Lokasi inilah yang disebut Penyambungan atau juga biasa dikenal dengan nama Jembatan Sirotol Mustaqim Karena di sisi kiri dan kanannya merupakan jurang yang cukup curam.
Dari Penyambungan selanjutnya pendakian akan menuju puncak Gunung Pesagi yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar satu jam perjalanan lagi. Medan yang dilalui cukup landai dengan vegetasi berupa hutan lumut yang lembab. Puncak Gunung Pesagi ditandai dengan adanya lahan datar dengan sebuah batu berdiri yang merupakan tugu perbatasan wilayah kekuasaan jaman Belanda dahulu. Selain itu pula terdapat sebuah musholla dan pondokan yang bisa digunakan para pendaki untuk bermalam.
Selain menyaksikan keindahan alam dari kejauhan, banyak lagi pemandangan yang dijumpai di Puncak Pesagi. Di antaranya tugu peninggalan Belanda, yang merupakan tanda batas wilayah kekuasaan Belanda kala itu, juga sumber mata air Sumur Tujuh yang terletak + 20 meter turun sedikit dari Puncak Pesagi.
Menurut cerita rakyat hanya orang beruntung yang dapat menemui dan mengambil air disumur tujuh ini bagi yang tidak beruntung sumur tujuh ini akan kering dan tidak terdapat air, satu Jagi adalah Pancuran Mas, sumber mata air yang tidak pernah kering tapi cukup sulit mencapainya karena terjal dan curam jalurnya, butuh waktu 30 menit pulang pergi dari puncak untuk mencapai Pancuran Mas. Waktu tempuh 1 Jam perjalanan standar.
Gunung Pesagi merupakan gunung tertinggi di provinsi Lampung. Pemandangan yang bisa kita nikmati dari atas sangatlah indah, sepertinya akan cukup untuk membayar semua lelah yang dirasakan. Pengalaman penulis di Gunung Pesagi.
Ketika di SMA, Mahendra mengikuti organisasi Pecinta Alam, dimana Kegiatan rutinnya, yaitu mendaki tiga gunung yang ada di Lampung setiap tahunnya sebagai kegiatan utama wajib bagi setiap peserta. Salah satunya yang menjadi tujuan rutin mereka adalah Gunung Pesagi yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Balik Bukit, Liwa, Kabupaten Lampung Barat. Gunung tersebut merupakan salah satu tempat yang paling angker di Lampung, Karena memang masih banyak hutan alami yang belum terjamah oleh manusia sebelumnya di gunung ini.
Satu hal yang paling unik di gunung ini yaitu adanya sebuah jalur yang akan membuat orang yang melaluinya akan hilang selama-lamanya (pengakuan warga sekitar) yang disebut sukma hilang, sehingga pada jalur pendakian diberi tanda oleh para pendaki gunung agar tidak dilalui oleh pendaki gunung lainnya.
Satu hal yang juga termasuk mistis di Gunung Pesagi, yaitu adanya sebuah mantra yang digunakan oleh warga sekitar jika diganggu oleh makhluk gaib di area gunung yang bunyinya: “Temon panin panyu bedul nyonte.” Para peserta diwajibkan menghafal mantera ini selama perjalanan ke basecamp di puncak gunung agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.
Mahendra sudah sering sekali mendaki Gunung Pesagi dan tidak jarang sering mendengar suara-suara gaib makhluk halus dari hutan. Bahkan mahkluk-mahkluk itu juga sering melempari Mahendra dengan kerikil atau ranting pohon, namun setelah ia melafailkan mantera “temon panin panyu bedul nyonte”, gangguan tersebut hilang sesaat meski selanjutnya akan muncul lagi.
Ada lagi pengalaman Mahendra yang paling mengesankan terjadi di Gunung Pesagi. Sekitar bulan April 2012, saat mereka semua telah selesai melakukan kegiatan pelatihan peserta di puncak gunung, mereka dibagi dalam beberapa rombongan untuk kembali ke bawah gunung. Karena rombongan Mahendram dipimpin oleh seorang pembina yang sudah cukup berpengalaman dan sering mendaki gunung tersebut, maka mereka mempercayai sang pembina itu untuk menuntun arah mereka. Setelan beberapa saat mereka tiba di hutan, Mahendra merasakan bahwa jalur yang mereka lalui ini berbeda dengan jalur pada saat mereka mendaki sebelumnya dan Mahendra serta beberapa temannya juga merasakan perasaan yang kurang enak selama melintasi hutan yang cukup luas tersebut.
Setelah beberapa lama mereka berjalan melintasi hutan, mereka menemukan jalan setapak menuju jalan besar dan… mereka menemukan hutan kopi itu kembali, mereka terus menempuh hutan kopi dan merasa jalan yang mereka lalui sama jauhnya dengan hutan yang mereka lalui sebelumnya. Setelah melalui hutan itu mereka masuk ke jalur yang disekitarnya terhampar perkebunan kopi. Disinilan mereka berhenti sejenak untuk memastikan bahwa mereka tidak mengambil jalur yang salah.
Setelah mereka melanjutkan perjalanan, ternyata mereka menemukan hutan kopi kembali, dan mereka mulai menyadari bahwa mereka telah melalui jalur yang sama dari awal kembali, Karena Mahendra selalu memperhatikan sebuah pohon karet yang sangat besar dan ada sarang burung di atasnya. Tepat tiga pohon terdekat jalur masuk sebagai petunjuk kalau mereka sejak tadi hanya berputar-putar di tempat yang sama.
Mereka mulai tampak gelisah dan seseorang perempuan dari kelompok itu mulai menangis tanpa sebab. Tak jauh dari tempat mereka berhenti, mereka melihat seorang lelaki tua yang sedang mengundunh Kopi. Mereka pun segera saja menghampiri lelaki itu dan bertanya jalan Keluar Ke jalan raya. Lelaki itu hanya menyuruh Mahendra dan temantemannya untuk terus berjalan tanpa menolelsedikitpun ke arah belakang.
Setelah melanjutkan perjalanan, seperti apa yang sudah mereka duga, Mahendra dan teman-temannya kembali menemukan jalur dengan hutan kopi yang sama. Tapi mereka mencoba menyusuri jalur tersebut sekali lagi dan akhirnya mereka tiba di hutan kopi yang sama seperti sebelumnya kembali. Mahendra dan teman-temannya, yang saat itu sudah sangat kelelahan mencoba berhenti sejenak. Selanjutnya mereka beramai-ramai melafalkan mantera khas di gunung tersebut “temon panin panyu bedul nyonte” berkali-kali dan tak lupa mereka juga berdoa menurut kepercayaan masing-masing.
Setelah berdoa, Mahendra seperti mendapat tenaga tambahan untuk melanjutkan perjalanan dan itapun sempat melihat cahaya matahari yang sangat terang menembus ujung horizon hutan kopi tersebut, dimana sebelumnya tidak tampak cahaya tersebut. Setelah mengumpulkkan cukup tenaga, Mahendra dan teman-temannya kembali melanjutkan perjalanan sambil terus berdoa sepanjang perjalanan, hingga akhirnya mereka menemukan suara motor dan menemukan jalan keluar dari hutan kopi tersebut.
Begitu tiba di jalan berbatu, mereka tidak menemukan rombongan lain yang telah tiba terlebih dahulu, padahal mereka merasa sudah menghabiskan waktu berjam-jam di dalam hutan, yang mereka rasakan sebagai area Sukma Hilang tersebut. Saat Mahendra melirik jam di pergelangan tangannya, ternyata mereka baru menghabiskan waktu sekitar 3 jam di dalam hutan tersebut. Padahal mereka merasa sudah hampir 7 jam berada di dalam hutan Gunung Pesagi yang mengerikan itu. ©️KyaiPamungkas.
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)