Kisah Kyai Pamungkas:
HANTU CANTIK PENGGODA NELAYAN
Laut ibarat sawah ladang bagi nelayan. Di lautan pula harapan masa depan mereka tertumpu…
“Asalkan mau kerja keras, ikan selalu saja didapat,” kata Abdullah, nelayan yang menetap di tepi kali Cakung Drain, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Namun ia mengingatkan, menjadi nelayan bukannya tanpa tantangan. Badai dan topan merupakan hal biasa bagi nelayan.
Selain membahayakan jiwa, gelombang yang keras pun dapat menenggelamkan perahu. Di samping menghancurkan peralatan nelayan, seperti kail dan jaring.
Untuk menghindari terjadinya musibah saat berada di laut, ia mengatakan “Pada prinsipnya, kita harus bisa menjaga sikap dan perilaku, seperti tidak bicara kotor atau bertengkar sesama awak kapal,” katanya menerangkan. “Kalau bersikap baik, insya Allah, tidak menjumpai kesulitan saat mencari ikan. Tetapi yang paling utama ya berdoa,” lanjutnya. Kemudian, ia mengungkapkan sejumlah kejadian aneh atau peristiwa ganjil saat berada di tengah laut.
“Kadangkala sewaktu berlayar, ada saja burung-burung yang hinggap di perahu. Kalau sudah begitu, biasanya kami membiarkannya saja dan tidak berusaha menangkap,” kisahnya.
“Apa salahnya menangkap seekor burung untuk dibawa pulang?” tanya Paranormal-Indonesia.com ingin tahu.
“Hal itu pernah kami lakukan. Seorang rekan menangkap burung yang hinggap di anjungan. Tidak lama kemudian badai besar datang,” ujarnya dengan mimik serius. “Padahal semula cuaca cerah dan gelombang pun tenang. Cepat-cepat burung itu kami lepaskan, sebelum bencana menimpa,” lanjutnya.
Menurutnya, nelayan itu tugasnya mencari hasil laut, sedangkan burung itu hewan yang hidup di darat. Jadi tidak boleh mengubah niat yang sudah ditetapkan sebelumnya.
“Ada juga peristiwa aneh sewaktu menangkap ikan lumba-lumba,” ujar pria berusia 27 tahun ini melanjutkan. la mengisahkan peristiwa yang dialami rekannya, Yusuf.
Ketika itu, Yusuf pergi melaut. secara kebetulan seekor lumba-lumba datang mendekati perahu. Tanpa berpikir panjang, ia melemparkan sebuah tombak yang sudah diberi tali pada bagian ujungnya. Punggung lumba-lumba tertancap tombak itu dan bagian ujung tali tadi diikat ke perahu. Lumba-umba itu dibiarkannya terseret mengikuti perahu yang sedang melaju. Perbuatannya ini tanpa diketahui siapapun.
Sejam kemudian datanglah badai dan awan gelap hingga membuat seisi perahu ketakutan. Nakhoda segera mengumpulka semua awak dan bertanya seputar keganjilan ini. Rupanya, nakhoda sudah mencurigai ada yang tidak beres dengan perilaku awaknya. Untunglah, nelayan itu mengakui perbuatannya. Segera saja lumba-lumba itu dilepas. Selang beberapa saat, badaipun reda dan cuaca kembali cerah.
Lebih lanjut, Abdullah yang menjadi ketua Koperasi Masyarakat Pesisir Mekar Jaya ini menceritakan bahwa diantara deretan perahu nelayan, ada yang dihuni hantu perempuan berwajah cantik. Hantu ini berada di bagian buritan dekat tangki bahan bakar. Mereka yang kebetulan tertidur di buritan, biasanya bertemu dengan makhluk cantik ini. Dan uniknya, selalu saja terjadi persetubuhan di alam mimpi.
“Sewaktu nelayan sedang melaut, makhluk ini juga mengikutinya,” kata pria yang juga membuka supplier hasil laut Pramudita Marine. Menurutnya, hantu ini memang jarang menampakkan dirinya. Tetapi suatu malam, saat perolehan ikan sedikit, makhluk ini tiba-tiba saja terlihat sedang duduk di buritan. Karuan saja awak perahu ketakutan, apalagi jam menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Beberapa saat kemudian makhluk itu menghilang.
Anehnya jaring yang ditebar dipenuhi ikan hingga akhirnya perolehan pun menjadi berlimpah. Tapi pria yang baru memiliki seorang anak ini buru-buru mengingatkan bahwa rezekinya datang dari Tuhan dan bukan karena sosok hantu wanita itu.
Sedangkan Karyadi, rekan Abdullah menuturkan peristiwa tragis yang terjadi di kali Cakung Drain beberapa tahun lalu (sekitar tahun 1995).
Ketika itu ada beberapa pelajar SMA sedang berenang di kali tersebut. Tanpa diduga, dua orang diantaranya tenggelam. Setelah diupayakan pencarian besar-besaran, melibatkan regu penyelam dan masyarakat sekitar, jenazah baru dapat ditemukan setelah lebih dari satu hari. Konon, pelajar itu dimangsa sejenis lembu putih (siluman air) yang kerap memangsa korbannya. Menurut Karyadi, lamanya jasad korban muncul ke permukaan, lantaran disembunyikan lembu putih tersebut.
Umumnya nelayan memiliki aturan (pantangan) jangan mengeluarkan kata-kata kotor selama berada di laut. Tetapi ada juga pantangan tidak tertulis yang kalau dilanggar bisa timbul musibah. Contohnya, pantangan yang kelihatannya sepele yaitu kipas ilir yang terbuat dari anyaman bambu. Ia mengisahkan sebuah peristiwa yang terjadi tahun 2003 di Laut Jawa. Ketika itu kapal nelayan berangkat dari Pantai Tiris, Indramayu. Tanpa diketahui nakhoda, Seorang awak membawa kipas itu. Mungkin dimaksudkan akan dipakai saat udara panas. Beberapa jam setelah berada di tengah samudera, gelombang besar menghantam kapal. Seluruh awak yang berjumlah 15 orang terlempar ke laut. Masing-masing berupaya menyelamatkan diri dengan berpegang pada potongan kayu atau drum plastik.
Beruntung sejumlah kapal datang mendekati lokasi musibah, sambil mencari para korban. Semuanya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, meski ada yang telah terapung selama 3 hari. Kemudian para awak berkumpul di rumah pemilik kapal. Setelah ditelusuri, terbukti adanya pelanggaran terhadap pantangan yang kelihatannya sepele.
Pria ini juga mengatakan adanya hari-hari tertentu yang dilarang memulai mencari ikan. Hanya saja hari-hari tersebut berbeda-beda. Biasanya pemilik kapal memberi tahukan kepada nakhoda untuk tidak berlayar pada hari yang menurut pemiliknya membawa sial.
Dikalangan nelayan orang Riau keturunan Cina ada juga pantangan unik yaitu sewaktu mereka berada di atas kapal. Pada waktu makan ikan, nelayan dilarang keras untuk membalik tubuh ikan apabila daging sebelah atas telah habis dimakan. Untuk dapat mengambil daging ikan sebelah bawah, cukup diangkat tulang punggungnya saja. Alasannya, apabila dibalik dapat mengakibatkan kapal akan terbalik dan tenggelam. ©️KyaiPamungkas.
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: kyai-pamungkas.com
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)